Bank Indonesia mengungkapkan uang rupiah baru dengan Tahun Emisi
(TE) 2016 memiliki fitur keamanan baru yang membuatnya lebih sulit untuk
dipalsukan.
Deputi Direktur Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah
Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Mikael Budisatrio mengatakan uang rupiah
baru memiliki fitur keamanan yang posisinya diubah.
Pecahan uang kertas dan logam yang baru/Twitter
|
"Cetakannya lebih sulit untuk ditiru sebagai contoh sisi
kanan akan semakin sulit difotokopi, pengaman masih sama, hanya letak-letaknya
dipindah sehingga lebih sulit dipalsukan," ujar Mikael di Bandung pada
Selasa (20/12/2016).
Dia menambahkan dari variasi gambar juga lebih banyak, seperti
pemandangan, tarian, bunga dan tokoh pahlawan.
Sebelumnya pada Senin (19/12/2016) Presiden Republik Indonesia
meresmikan pengeluaran dan pengedaran 11 (sebelas) pecahan uang Rupiah Tahun
Emisi (TE) 2016, di gedung Bank Indonesia, Jakarta.
Kesebelas uang Rupiah TE 2016 terdiri dari 7 (tujuh) pecahan
uang Rupiah kertas dan dan 4 (empat) pecahan uang Rupiah logam.
Uang Rupiah kertas terdiri dari pecahan Rp100.000 TE 2016,
Rp50.000 TE 2016, Rp20.000 TE 2016, Rp10.000 TE 2016, Rp5.000 TE 2016, Rp2.000
TE 2016 dan Rp1.000 TE 2016. Sementara itu, untuk uang Rupiah logam terdiri
dari pecahan Rp1.000 TE 2016, Rp500 TE 2016, Rp200 TE 2016 dan Rp100 TE 2016.
Pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah TE 2016 pun merupakan
salah satu pelaksanaan amanat UU Mata Uang No.7 tahun 2011. Sesuai
undang-undang, persiapan pengeluaran uang Rupiah TE 2016 telah dilaksanakan
oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah.
Adapun sebagai tindak lanjut dari koordinasi tersebut,
Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2016 tanggal 5
September 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama
Pada Bagian Depan Uang Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pencantuman gambar pahlawan tersebut merupakan bentuk
penghargaan atas jasa yang telah diberikan bagi negara Indonesia. Selain itu,
semangat kepahlawanan dan nilai-nilai patriotisme para pahlawan nasional
diharapkan dapat menjadi teladan, khususnya bagi generasi muda Indonesia.
Untuk lebih memperkenalkan keragaman seni, budaya, dan kekayaan
alam Indonesia, uang Rupiah kertas menampilkan pula gambar tari nusantara dan
pemandangan alam dari berbagai daerah di Indonesia. Keragaman dan keunikan alam
dan budaya yang ditampilkan dalam uang Rupiah diharapkan dapat semakin
membangkitkan kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
"Selain dari pelaksanaan amanat UU tentang Mata Uang,
pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah baru dimaksudkan untuk meningkatkan
security features pada uang yang fungsinya agar semakin sulit untuk
dipalsukan," kata Mikael.
Dia mengatakan selain dari penyediaan uang kartal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan Natal & tahun Baru biasanya pada momen–momen besar
perlu diwaspadai peredaran uang Rupiah palsu.
Dalam hal ini KPwBI Provinsi Jabar telah melakukan
langkah-langkah strategis dalam penanganan uang palsu, antara lain KPwBI
Provinsi Jabar telah bekerjasama dengan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan
untuk menanggulangi pemalsuan uang.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov.Jabar terus
melakukan edukasi secara intensif baik di perkotaan maupun di desa-desa untuk
memberikan informasi terkait ciri-ciri keaslian uang Rupiah," ujarnya.
Edukasi yang dilakukan KPwBI Prov.Jabar menggunakan beberapa
media publikasi seperti elektronik, televisi, radio, surat kabar maupun edukasi
langsung ke masyarakat seperti pelaku usaha, mahasiswa, perbankan, dan
masyarakat umum, sehingga masyarakat sudah paham dan bisa membedakan antara
uang asli dan uang palsu.
"Upaya tersebut dapat mencegah beredarnya uang palsu di
masyarakat, karena masyarakat mengenal ciri-ciri keaslian uang Rupiah,"
pungkasnya. (k5)
Sumber Berita Nasional : Bisnis.com, Bandung, Editor : Fajar
Sidik