Sumbawa Besar (LiputanNTB.com)
- Dengan khidmat umat hindu dikota Sumbawa Besar, rabu (5/4) rayakan hari suci
Galungan, yang merupakan hari kemenangan Dharma(kebaikan) melawan
Adharma(keburukan).
Wayan Sukahanaya, ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI
Cabang Sumbawa, di Pura Giri Natha SukaDuka kepada wartawan liputanntb.com mengatakan, Galungan merupakan hari
suci agama hindu berdasarkan pawukon, diperingati setiap 210 hari ( enam bulan ) sekali yaitu pada
hari rabu kliwon wuku dungulan. Galungan juga disebut hari pawedalan jagat yang
mengandung makna, untuk pemujaan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena telah
diciptakan dunia dengan segala isinya, juga hari galungan merupakan hari
kemenangan Dharma melawan Adharma.
Wayan Sukahanaya, ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI Cabang Sumbawa |
Ditambahkan ketua Perhimpunan
Pemuda Hindu Indonesia (Paradah) cabang Sumbawa, I Komang Dura Sudirja
"hari raya Galungan adalah momentum umat Hindu untuk meningkatkan kualitas
dan motivasi diri, untuk selalu hidup dalam ketekunan bekerja, dengan tidak
melupakan keselamatan diri maupun lingkungan.
Dari hasil pantauan suasana
didepan pura Girinatha cukup semarak, terlihat para wanita dengan menggunakan
busana adat bali, menjunjung sesajen didampingi suami atau putra putrinya,
untuk pergi kepura atau tempat suci untuk sembahyang, terlihat semarak juga
disepanjang jalan depan pura dihiasi penjor sebagai lambang kemakmuran.
Selain itu umat hindu dikota ini,
sejak pagi sudah melakukan aktifitas sembahyang, bertempat dipura dalam
kebayan, dan sebagai puncak kegiatan diakhiri dengan hiburan tari cak, oleh
putra putri didikan komang dura sudirja.
Tari Cak, Malam Galungan |
Sementara suasana berbeda
terlihat disejumlah pasar, seperti pasar seketeng sebagian toko tutup, karena
pemilik toko sibuk untuk melakukan aktifitas hari raya galungan, begitu juga
terlihat suasana sejumlah pura, seperti pura yang berada di Desa Kanar juga
dipadati umat.
Wayan sapaan akrabnya, ketua PHDI
yang juga mantan polisi itu, mengajak untuk lebih memaknai esensi rangkaian
hari suci galungan, sebagai perang Dharma(kebenaran) melawan Adharma(kejahatan)
yang sesungguhnya ada dalam diri setiap orang. (Lntb-j)