Sumbawa
Besar (liputanntb) - Perayaan hari
suci kuningan, merupakan momentum introspeksi diri untuk mencapai kedamaian dan
kesejahteraan. Kuningan adalah hari suci penyonsongan diri, agar umat dapat
lebih merenungi dan introspeksi diri, agar dapat berperan secara baik dan benar
dalam hidup dan kehidupan dunia ini.
Menurut
Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Sumbawa Wayan Sukahanaya,
yang didampingi Ketua WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Sumbawa Ni
Made Sudiari Ketut Sutarga, hari suci kuningan tersebut dirayakan sepuluh hari
setelah hari galungan, dipura maupun dimerajan (tempat suci milik masing masing
keluarga), umat hindu menghaturkan sesaji (sesajen).
(Kiri) Ni Made Sudiari Ketut Sutarga Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia
WHDI Kabupaten Sumbawa
(Kanan)
Wayan Sukahanaya Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Sumbawa |
Mengenakan
busana adat bali, umat Hindu di kota Sumbawa dan sekitarnya, melakukan
persembahyangan di pura Giri Natha Suka Duka, kemudian melakukan kegiatan yang
sama di pura Giri Dalem kelurahan Uma Sima kecamatan Sumbawa, hari raya
kuningan yang jatuh bertepatan dengan Piodalan, dipura Giri Natha Suka Duka persembahyangan
berlangsung sejak pagi, dan dilanjutkan dipura dalem hingga sore hari, ‘’ujar
Ketut Sutarga’. Ditambahkan Wayan, Perayaan kuningan merupakan ajaran perasaan
cinta kasih dari kemenangan dharma (kebenaran).
Dari pantauan liputanntb, persembahyangan yang menjadi puncak acara di Pura Dalem, panitia menerapkan antrian masuk ke areal utama atau tempat suci, yang bertujuan agar kegiatan upacara berjalan tertib dan khusyuk. Juga melihat satu keunikan dimana kegiatan wanitanya berbeda dengan laki laki, berbeda dari biasanya dalam sebuah acara atau kegiatan, laki laki memasak dan wanitanya membuat sesajen, kata Ketut Sutarga ’’ya memang ini merupakan tradisi dari umat hindu, yang mana disetiap ada acara atau kegiatan seperti yang sedang berlangsung saat ini.
Kedua
pemegang jabatan ini beharap, dengan perayaan hari raya kuningan, khususnya
kepada umat hindu, agar pengabdian dan keyakinannya terus ditingkatakan, serta
bisa berkontribusi positif bagi masyarakat lain, bagi pemerintah, baik desa, kecamatan, kabupaten, bangsa dan Negara.
(lntb-j)