SEMPRUL; "Aku sekarang males nontom TV.. "
BAHLUL; "lho... Kenapa begitu?.. Padahal kamu paling suka membahas berita di TV... Emangnya ada masalah di TV mu.. atau istrimu yang menguasai TV ya.. "
SEMPRUL; "Aku prihatin pada bangsa ini.. Isinya berita TV dipenuhi kriminalitas, korupsi, narkoba, poltik busuk... Emangnya apa gak ada berita yang bagus ya... Semua chenel isinya berita yang sama ..bahkan beritanya diulang pagi siang malam.. "
BAHLUL; "Oooh.. Gitu to..masalahnya... Kamu tahu kenapa TV sekarang seperti itu?.. Hampir semua TV itu milik swasta.. Hanya satu milik pemerintah yaitu TVRI. Aku tidak heran kalau TV swasta itu isinya berita buruk saja.. Itu karena ada pemeo 'BAD NEWS is a GOOD NEWS'."
SEMPRUL; Apa maksudnya itu? Aku gak paham... Emang apa salahnya swasta? "
BAHLUL; "Yang namanya swasta itu pasti cari untung dan tak mau rugi... Maka semua acara yang ditayangkan itu harus menarik agar banyak penonton.. Ujung ujungnya banyak iklan sponsor yang pasang.. Nah itulah sumber keuntungan swasta. "
SEMPRUL; "trus tentang pemeo bednyus.. Itu makanan apa lagi tu? "
BAHLUL; "Bad news is a good news itu artinya berita buruk itu menarik banyak penonton. Yang namanya swasta kan cari banyak penonton.. Maka mereka lebih memilih berita buruk untuk ditayangkan.. Kalo ada berita buruk yang bikin banyak orang prihatin makin seru diberitakan. Bahkan mengundang komentator yang provokatif alias 'tukang kompor' untuk manas manasin berita. Bahkan bila perlu diulang pagi siang malam. "
SEMPRUL; " itu kan jahat... Apa maksud TV swasta berbuat begitu?"
BAHLUL; " nah kalo kamu males nonton TV karena prihatin lihat berita buruk, maka pilih saja tontonan yang menghibur, positif dan mendidik. Nah sekarang dengerin ya.. Mengapa TV swasta banyak menayangkan berita buruk? Selain dari mencari banyak keuntungan, ada pula misi rahasia dari kelompok tertentu. Kelompok tertentu ini ingin mengarahkan pikiran masyarakat pada suatu pandangan.. Misalnya, berita korupsi yang bertubi tubi dimaksudkan agar masyarakat berpandangan bahwa para pejabat, birokrat dan politikus itu semua buruk dan koruptor. Maka masyarakat menjadi tidak percaya lagi pada para pemimpinnya. "
SEMPRUL; "lho.. memang kenyataannya begitu kan? Mana ada politikus yang bersih.. Mereka semua kan mementingkan kelompoknya.. Bahkan seseorang yang dulu dikenal suci, ternyata busuk juga.. "
BAHLUL; "Ha ha ha.. Kamu sudah keracunan berita TV.. "
SEMPRUL; "..emangnya aku minum racun?.. Maksudmu apa..?
BAHLUL; "kamu sudah apriori.. Kamu sudah terjebak isi berita dan menganggap semua berita benar.. Itu artinya kamu keracunan TV.. "
BAHLUL; "..apakah orang yang ditangkap KPK itu masih dianggap suci? Aku belum paham.. Bagiku semua yang tertangkap KPK itu semua koruptor busuk!.. "
SEMPRUL; ..nahh ini makin parah.. Begini.. Sekarang ini sedang ada perang antara kelompok 'suci' dan kelompok 'jahat'. Kelompok jahat ini sekarang menguasai sebagian besar TV swasta. Maka mereka bisa mengatur sesuka hati isi tampilan TV. Semua keburukan yang bisa merusak citra kelompok 'suci' pasti ditayangkan dan dibumbui pedas. Sebaliknya semua keburukan kelompok 'jahat', mereka sembunyikan. Bahkan bisa dipoles dengan berbagai alasan agar tampak rasional dan wajar. Dengan demikian kelompok 'jahat' ini nampak baik"
BAHLUL; "..kok bisa kamu berpandangan seperti itu? Aku masih bingung.. "
SEMPRUL; "begini ya.. Melihat tayangan TV itu harus dengan hati yang bersih dan prasangka baik. Pola pikir seseorang itu terbentuk sejak kecil. Kalo kita selalu kumpul dengan orang orang 'suci', maka kita kenal siapa siapa mereka itu. Sebaliknya kalo kita sering kumpul sama orang buruk, maka kita akan mudah melihat keburukan orang lain. Apalagi kalau kita bersahabat dengan orang jahat, maka kita akan menganggap sahabat 'jahat' tersebut itu baik. Sahabat 'jahat' mempesona. "
BAHLUL; ...makin bingung ... He he he.. Trus gimana cara memberantas korupsi?"
SEMPRUL; ..sederhana saja... Bubarkan KPK dan perkuat semua jajaran penegak hukum.. Kemudian yang paling utama adalah kembali ke PANCASILA dan UUD tahun 1945 yang ASLI. Kita ini telah berkhianat pada cita-cita luhur bangsa Indonesia karena mengikuti nasihat orang kafir. Sudah dulu ya... Nanti disambung "