Joni Irawan
Joni Irawan
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ayo, Lawan Spekulan!

Harga berbagai kebutuhan pokok jelang bulan Ramadan, sudah mulai tinggi dirasa masyarakat. Dinas Pergadangan (Disdag) Kota Mataram tak mau tinggal diam. Mereka menggelar pasar murah. Seperti yang terpantau di Lapangan Karang Pule, Selasa (22/5) kemarin.
RAMAI: Masyarakat sekitar Kelurahan Karang Pule,berbondong-bondong mendatangi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Mataram di Lapangan Karang Pule, Kota Mataram, kemarin (22/5). Lalu Mohammad/Lombok Post
Kepala Disdag Kota Mataram Lalu Alwan Basri, mendatangkan sekitar 20 distributor. Ditambah sepuluh industri kecil menengah (IKM) yang menjadi binaan Disdag.

“Saya nggak nyangka, begitu cepat laku (habis),” kata Alwan yang terlihat terkejut dengan antusiasme masyarakat sekitar berbelanja di tempat itu.

Pantauan Lombok Post, masyarakat datang berduyun-duyun sejak pagi. Sehingga belum saja pukul 12 siang, semua produk diborong warga. Hal ini menunjukkan, antusiasme warga ingin mendapatkan logistik murah sebagai persediaan selama puasa nanti.

“Harganya memang kita buat sangat murah, ini sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) dari distributor,” jelas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Mataram ini.

Ia mencontohkan, harga daging di pasar Rp 100 ribu. Di pasar murah hanya dijual Rp 80 ribu per kilogram. “Makanya langsung habis tadi. Begitu juga dengan telur dan berbagai kebutuan pokok lainnya,” jelasnya.
Namun khusus untuk hasil pertanian, Alwan mengaku belum bisa melibatkan. Karena adanya perbedaan waktu dengan masa panen sayur-sayuran.

“Kalau lihat bagaimana antusias masyarakat saat ini, kami memang berencana untuk menggelar lagi pasar murah pada saat Ramadan nanti,” terangnya.

Terutama di minggu terakhir bulan Ramadan. Biasanya gejolak harga, sudah mulai gila-gilaan, karena aksi para spekulan yang memainkan harga.

“Jangan sampai ada yang nimbun saja, kasihan masyarakat harus kesulitan membeli kebutuhan pokok. Makanya saya mengajak semua untuk melawan spekulan,” ujarnya.

Terkait langkah konkret untuk antisipasi aksi para spekulan memainkan harga, pihaknya tetap akan terus memantau pergerakan harga di pasar. Selain itu, satgas pangan yang telah dibentuk pemerintah yang akan terus melakukan pemantauan bersama, pemerintah provinsi dan kota, diyakininya akan efektif, mencegah kegilaan harga di pasaran. “Apalagi polisi dan TNI juga sekarang ikut mengawasi ini (harga pangan),” tandasnya.

Hasil secara statistik dampak dari pasar murah ini, diakui Alwan belum bisa diukur secara pasti. Namun ia merasakan bagaimana masyarakat, sangat terbantu dengan pasar murah yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota  Mataram dan Pemerintah Provinsi NTB itu.

Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Daerah (TPID), juga belum menerbitkan rilis statistik supply and demand di Kota Mataram. Kepala Bappeda Kota Mataram H Amir saat dihubungi melalui pesan singkat, menjanjikan hari ini bisa menjelaskan dampak inflasi jelang bulan puasa.

“Saya lagi evaluasi Lakip di Menpan, besok kita omongin soal inflasi,” tulisnya.

(zad/r5) sumber LomboPost.net on: In: Metropolis

Berbagi

Posting Komentar