Joni Irawan
Joni Irawan
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

MENGAJAK ANAK BELAJAR PUASA

Sejak kapan anak mulai belajar puasa? Jawabannya adalah sedini mungkin sejak anak mulai banyak bertanya.

Kemampuan anak berbicara mencerminkan perkembangan kecerdasan. Maka ketika anak sudah bisa memahami beberapa kalimat, inilah saatnya menjelaskan aturan kehidupan yaitu agama. Pada umumnya anak mulai memahami kalimat kompleks setelah usia 3 tahun. Maka sejak usia 3 tahun kita mulai mengajak anak untuk belajar sholat, mengaji dan berpuasa.

sumber net
Anak lebih banyak belajar melalui mendengar, mengamati dan meniru. Oleh karena itu mengajarkan agama kepada anak harus dengan contoh keteladanan dan penjelasan sederhana yang mudah dipahami.

Orangtua harus menjadi teladan bagi anaknya karena pada umumnya anak menganggap ayah dan ibunya adalah cermin kehidupan. Orangtua yang penuh kasih sayang membuat anak menjadi periang, cerdas dan kreatif. Sebaliknya orangtua yang pemalas dan pemarah membuat anak menjadi pemberontak, nakal dan jahat. Oleh karena itu mengajarkan sholat, mengaji dan berpuasa harus dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Di bulan Ramadhan ini semua orangtua perlu mengajak anaknya untuk belajar berpuasa. Sampaikan bahwa puasa Ramadhan diwajibkan bagi orang-orang yang beriman, berakal sehat dan dewasa. Meskipun demikian anak anak harus mulai belajar berpuasa agar kelak dewasa sudah terbiasa berpuasa. Puasa dimulai dengan makan sahur di waktu sebelum subuh disertai niat berpuasa.

Kemudian dilanjutkan sholat subuh berjamaah (kalau bisa di masjid). Selesai sholat subuh ajaklah anak mengaji membaca alquran. Jangan tidur setelah sholat subuh atau menonton TV yang tidak mengajarkan ilmu. Sesekali ajaklah anak jalan pagi menikmati sejuknya udara pagi. Lakukan hal tersebut secara konsisten (terus menerus) selama bulan Ramadhan agar membentuk menjadi kebiasaan.

Anak harus diajari untuk berniat puasa sehari penuh, bukan niat berpuasa setengah hari. Akan tetapi apabila di tengah hari anak tidak kuat melanjutkan berpuasa maka diperbolehkan berbuka. Hal ini penting agar anak memahami bahwa menjalani ibadah itu tidak boleh setengah setengah. Akan tetapi ada keringanan bagi yang tidak mampu menjalankan ibadah secara penuh. Demikian pula orangtua tidak boleh memaksa anaknya dalam melaksanakan ibadah puasa.

Orangtua juga harus menyampaikan tujuan dan manfaat berpuasa. Tujuan berpuasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan yaitu kepatuhan pada aturan Allah yang diajarkan dalam agama. Sedangkan manfaatnya adalah agar kita menjadi orang yang sabar, mampu mengendalikan hawa nafsu, peduli orang lain, dan kuat dalam menghadapi ujian hidup. Orang yang tidak berpuasa akan menjadi pemarah, emosional, egois, dan suka mengeluh. Akibat lebih jauh adalah menjadi orang yang jahat dan mudah putus asa. 

Semoga kita bisa menjadi orangtua yang menjadi teladan kebaikan bagi anak kita. Aamiin.
Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar