Hiruk pikuk terjadi pasca seseorang divonis bersalah telah "menodai agama" dan mendapat hukuman penjara 2 tahun.
Orang orang yang simpati padanya kecewa dan marah, melakukan protes berhari hari menuntut pembebasan.
Padahal sebelumnya semua pihak telah bersepakat untuk menghormati proses hukum dan menerima apapun keputusan hakim. Logika menjadi terbolak balik setelah vonis dibacakan. Mereka menuding hakim telah diintervensi, hakim tidak adil dan berbagai tudingan negatif lainnya.
 |
| Indonesia (Foto Sumber Net) |
Bahkan demonstrasi yang dilakukan tanpa ijin kepolisian dan melanggar batasan waktu. Mereka berteriak tentang ketidakadilan, kedhaliman, diskriminasi, sara, mayoritas - minoritas, anti Pancasila, anti Kebinekaan, dan lainnya. Bila kita perhatikan dengan akal sehat dan pikiran jernih, maka kita sedang melihat mereka yang kecewa dan putus asa karena prediksi mereka meleset. Tabiat mereka mencerminkan tingkah dari orang yang kalah dan tidak siap kalah.
Mereka merasa dicurangi meskipun segala yang telah terjadi sangatlah terbuka dan menjadi perhatian secara nasional. Sesungguhnya semua proses telah berjalan dengan baik dan benar. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi oleh suatu kepentingan jahat. Sayangnya mereka tidak menyadari karena tertutup oleh emosi dan prasangka buruk.
Mereka harus diselamatkan, mereka perlu didasarkan. Sesungguhnya segala yang telah terjadi tersebut adalah kejadian yang terbaik bagi kesatuan bangsa Indonesia. Ibarat perselisihan dalam keluarga maka seharusnya berakhir dengan perdamaian yang indah. Untuk itu perlu didengar dan dimengerti perasaan dari pihak yang sedang marah.
Janganlah menyalahkan orang yang emosional, tetapi jangan pula membiarkan kemarahan itu berlarut larut yang bisa menghilangkan akal sehat. Ajaklah berdamai dengan mengingatkan bahwa kita adalah satu bangsa Indonesia.
Mari bergandeng tangan kembali rukun seperti semula. Biarkanlah yang salah menjalani hukuman sesuai keadilan hukum yang berlaku.
Betapa indahnya semua yang telah terjadi yang akan meningkatkan kerekatan persatuan dan persaudaraan. Bulan Mei adalah bulan penuh dengan momen indah ada hari buruh, hari pendidikan nasional dan hari kebangkitan nasional. Mari kita kita akhiri hiruk pikuk ini dengan Merayakan Hari Kebangkitan Nasional se meriah mungkin.
SELAMATKAN INDONESIA dari UPAYA ADU DOMBA
Kita semua bersaudara dalam Negara Republik Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh dr. H Minanurrahman