Batuk kering itu obatnya gampang : jahe.
Dulu, setiap habis kena flu atau kondisi badan sedang tidak fit, saya sering kali batuk berkepanjangan. Batuk itu terkadang lebih dari sebulan tidak sembuh-sembuh. Sangat mengganggu dsn membosankan. Bahkan, pada suatu ketika, saya pernah harus masuk UGD pada jam 12.00 malam karena batuk yang tidak tertahankan.
Ketika minum obat batuk dan masih dalam pengaruhnya, batuk hilang. Namun ketika pengaruh obat batuk telah hilang, gatal di tenggorokan datang lagi. Apalagi kalau gatal di tenggorokan itu terasa pada saat tidur. Sangat menyiksa dan membosankan.
Hingga suatu saat, saya bertemu dengan seorang dokter yang menjelaskan dengan detail, lengkap dengan replika paru-paru, bagaimana proses terjadinya batuk.
Ceritanya, sebenarnya batuk adalah mekanisme alami tubuh manusia untuk menyampaikan informasi bahwa ada sesuatu / debu / kotoran yang ada di paru-paru. Secara alami dan bagian dari proteksi tubuh, jika ada debu dsb. mampir ke paru-paru, maka tubuh akan mengeluarkan lendir untuk menyelimutinya.
Jika ada lendir di paru-paru, saraf di paru-paru otomatis akan menyampaikan signal ke otak, dengan merasakan gatal di paru-paru. Nah, disitulah muncul batuk. Jadi batuk adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru.
Namun terkadang debu dan lendir itu berada di tempat yang jauh tersembunyi di paru-paru dan lengket, sehingga susah dikeluarkan dengan mekanisme batuk. Maka terjadilah batuk kering yang berkepanjangan itu.
Oleh karena itu, solusi untuk menghilangkan batuk berkepanjangan adalah bagaimana caranya mengeluarkan lendir yang tersembunyi tersebut. Saat itu, saya mencari informasi di internet dan ada solusi yaitu lendir itu harus diencerkan.
Nah untuk mengencerkan lendir bercampur debu di tempat tersembunyi itu, diperlukan dekongestan dan dekongestan alami hebat adalah jahe.
Ada cerita menarik, teman kantor saya di facebook juga pernah mengeluhkan hal serupa : batuk berkepanjangan. Bahkan, dia telah menghabiskan uang periksa dan obat ke dokter hingga Rp. 2,5 juta, namun juga tidak sembuh-sembuh. Setelah saya informasikan resep sederhana itu dan hanya dengan jahe seharga Rp. 3 ribu, 3 hari kemudian langsung sembuh.
+++++
Susu Colustrum untuk Maag
Dulu, saya sering merasakan gejala maag. Ketika jam 09.00 – 10.00 pagi, perut terasa begah, kembung dan rasanya besar sekali. Padahal kalau dilihat dari luar, kelihatan biasa saja. Nah, kalau sore menjelang malam sekitar jam 18.00 – 19.00, perut terasa perih. Beberapa kali saya harus minum obat maag yang dijual bebas, untuk menghilangkan ketidaknyamanan itu.
Hingga kemudian ada seorang teman yang menjual susu yang katanya baik untuk pencernaan dan bisa mengobati sakit maag. Namanya susu colustrum. Susu itu dulu dijual menggunakan cara MLM. Saya mencoba mengkonsumsinya.
Susu itu berwujud tepung di dalam sachet. Dalam petunjuk penggunaannya, dilarang menggunakan air panas untuk melarutkamya. Saya mengkonsumsi 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Dalam 2 hari di awal penggunaan, perut saya seakan-akan diaduk-aduk. Sepertinya banyak sekali angin di dalam perut dan saat keluar, baunya sangat menusuk. Setelah lewat tiga hari, gangguan angin mulai mereda dan berikut gejala maag-nya.
penulis : Suhartono |
Kalau sekarang, susu tersebut sudah banyak dijual secara on line. Saya pernah mengecek di Tokopedia, banyak toko on line yang menjualnya. Jadi ini cerita saya. Mana cerita Anda?
Oleh : Suhartono (artikel keluarga utama)