Sehat dan bahagia adalah idaman setiap manusia. Sesungguhnya semua manusia dilahirkan dalam keadaan sehat dan berpotensi untuk hidup sehat dan bahagia. Manusia akan hidup sehat dan bahagia apabila menjalani kehidupan dengan benar dan baik. Oleh karena itu tugas manusia adalah belajar dan berpikir untuk menemukan kebenaran, kemudian menerapkan kebenaran itu untuk berbuat kebaikan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan. Itulah tugas manusia sebagai hamba Tuhan.
ilustrasi, sumber gambar Sehat dan Bahagia - blogger |
Manusia menjadi sakit dan mengalami kesengsaraan karena melakukan suatu keburukan atau kesalahan. Kebanyakan manusia yang demikian tidak merasa punya kesalahan, suka memaksakan kehendak dan mudah menyalahkan orang lain (keadaan diluar dirinya). Mereka ini lebih banyak menuruti pikiran dan hawa nafsunya sendiri. Kebenaran bagi mereka adalah yang bisa memuaskan keinginan dan kesenangan manusia. Oleh karena itu mereka banyak menghadapi masalah dan musibah.
Lain halnya dengan orang-orang yang beriman, mereka ini hidup damai, tenang, penuh kenikmatan, sehat dan bahagia. Orang yang beriman itu selalu berusaha dalam kebenaran dan kebaikan. Mereka ini sangat berhati-hati agar tidak berbuat suatu kesalahan, keburukan atau kesia-siaan. Mereka mencari kebenaran hakiki yang ilmiah dan masuk akal. Mereka memikirkan kesejahteraan untuk semua manusia dan semua makhluk Bumi. Mereka menjaga Bumi agar lestari untuk kehidupan generasi mendatang. Mereka ini sangat sadar bahwa hidup ini sangat singkat, maka mereka mengisi kehidupan dengan kebaikan sebanyak banyaknya.
*Bagaimana orang beriman bisa selalu sehat dan bahagia?*
Bagaimana tidak sehat kalau semua perbuatannya benar dan baik serta berhati-hati agar tidak keliru, salah atau sesat. Setiap ada kesulitan atau kesalahan dia segera memohon ampunan dan mohon tuntunan. Dia mempersiapkan segala sesuatu dengan teliti, cermat dan tepat. Dia memandang masa depan dengan penuh keyakinan bahwa dia akan menjadi orang yang berguna bagi banyak orang. Dia tidak pernah khawatir karena segala urusan digantungkan ke Allah (tawakal). Dia juga tidak pernah sedih atau menyesal karena semua kejadian adalah kehendak dan izin Allah swt. Maka orang beriman akan selalu bahagia.
Oleh dr. H Minanurrahman / joni