Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Parenting Islami, Salah Satu Konsep Mendidik Anak

Saat menikah dan kemudian berharap memiliki seorang anak.  Seharusnya kita juga telah mempersiapkan konsep seperti apa yang hendak kita terapkan dalam mendidik anak kita kelak, karena mendidik anak dalam Islam memiliki tata cara dan aturan tersendiri.

Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam.

Ilustrasi, sumber foto : VOA Islam
Mendidik anak dalam Islam harus didasarkan pada petunjuk dari Allah, yaitu Al-Quran, karena Al-Qur'an tidak hanya membahas tentang *kewajiban anak kepada orang tua*, namun juga *kewajiban orang tua kepada anaknya*.

Dan berikut ini adalah pandangan Al-Quran tentang anak, yang perlu kita ketahui dalam mendidik anak :

1. *Anak sebagai Amanah* bagi Orangtuanya
Sesungguhnya anak-anak bukanlah milik kita; mereka adalah titipan dari Allah kepada kita. Untuk menjadi kewajiban bagi orangtua untuk mendidik anak sesuai dengan yang telah Allah perintahkan. Jadi, adalah *kesalahan pada orangtua apabila seorang anak jauh dari ajaran Islam*.

2. Anak sebagai *Generasi Penerus*
Anak adalah harapan di masa depan. Merekalah kelak yang akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Jadi wajib bagi kita mendidik mereka untuk menjadi generasi tangguh di masa depan. Lebih jauh, Allah memerintah kita sebagai orang tua untuk menjauhkan mereka dari api neraka kelak.

3. Anak adalah *Tabungan Amal* Kita di Akhirat.
Seperti telah kita tahu, bahwa selain amal kita di dunia, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang saleh merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari penghitungan kelak. Jadi, mendidik anak sesuai perintah Allah merupakan keuntungan bagi orangtua juga pada akhirnya.

4. Anak adalah *Penghiburan dan Perhiasan Dunia* bagi Orang Tuanya
Anak adalah perhiasan bagi orang tua. Di satu sisi, ia akan menjadi penghibur di kala lelah dan kesusahan melanda, namun di satu sisi, ia juga dapat menggelincirkan dari jalan Allah.
Berdasar pemahaman akan kedudukan anak dalam al-Qur'an diatas,

maka ada 3 kewajiban orang tua dalam mendidik anak, yaitu:

1.Memberikan Dasar Hubungan Harmonis dengan Allah SWT *(Habbuminnallah)*
Sebagai orang tua kita harus dapat mengenalkan kepada anak-anak kita siapa Allah dan mengapa kita wajib taat padaNya. Ketaatan itu karena Allah adalah pencipta, dan pemilik kita, juga karena dengan taat kepadaNya, hidup kita akan menjadi lebih baik dan bahagia.

Dengan memberikan dasar sedemikian, maka anak tidak hanya menganggap Allah sebagai sebagai "hakim" atau "pengawas"; namun sebagai zat yang memang kita butuhkan keberadaanNya. Hal inilah yang harus kita jadikan landasan utama dalam mendidik anak sekaligus merancang pola asuh yang tepat baginya.

Salah satu cara untuk memberikan dasar habbuminnallah adalah dengan *mengajarkan shalat kepada anak* semenjak kecil. Dan kemudian mulai memberikan pengertian mengapa kita harus shalat, apa manfaat shalat dan seterusnya.

2. Memberikan dasar hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekelilingnya. *Hablum minannas*
Dalam Islam, hubungan antar manusia, sama pentingnya dengan hubungan manusia dengan Allah. Bahkan nabi Ibrahim berdoa kepada Allah: "... agar mereka dicintai orang-orang..." Jadi, wajib bagi kita mengajarkan tata cara pergaulan yang baik dengan sesama dan dilandasi rasa saling hormat-menghormati; serta mampu bersikap asertif.

3. Memberikan dasar yang kuat guna *menghadapi tantangan jaman*
Nabi pernah bersabda bahwa Beliau mengkhawatirkan umat di belakangnya yang akan seperti busa di lautan; banyak namun tidak berpendirian. Hal semacam inilah yang harus kita pertimbangkan saat merencanakan pendidikan dasar bagi anak-anak kita.

Misalnya bagaimana agar ia menjadi anak yang kuat imannya, santun kepada sesama, serta kuat pula ilmunya. Ilmu akan membuat ia mampu bertahan serta senantiasa memiliki jalan ikhtiar untuk keluar dari permasalahan yang ia hadapi.

Nah, mari Ayah - Ibu, kita koreksi kembali apakah telah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak kita di rumah. Jika masih ada yang kurang, mari kita lengkapi, jika ada yang keluar jalur, mari kita benahi.

Jika telah benar dan sesuai perintah Allah, mari kita berdoa agar Allah senantiasa menjaga keistiqomahan, lisan dan hati kita dari hal-hal yang tidak Allah kehendaki. aamiin

Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar