Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

*Pengistimewaan Bagi Anak Istimewa*

ANAK ISTIMEWA. Ya, itulah sebutan untuk anak berbakat atau yang lebih sering dikenal sebagai anak CI-BI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa). Mereka memiliki keistimewaan, artinya mereka berbeda dari yang lain dan membutuhkan pelayanan khusus yang istimewa pula. Maksud dari perlakuan khusus istimewa itu bukan suatu perlakuan yang berlebihan melainkan suatu perlakuan yang Tepat dan Bijaksana. 

Sumber gambar : TemanTakita.com
Sebelum kita mengetahui apa saja perlakuan istimewa yang diberikan pada anak berbakat, ada baiknya kita harus mengetahui konsep anak berbakat itu sendiri. Jadi, apa itu anak berbakat? Pasti yang terbesit dibenak kita pada saat pertama kali mendengar kata anak berbakat adalah anak yang Pintar dan memiliki IQ yang tinggi dibanding teman sebayanya.

Pernyataan tersebut memang tidak salah karena jika kita mengambil konsep tradisional, maka yang dimaksud anak berbakat adalah anak yang memiliki IQ 130 atau lebih dimana KECERDASAN intelegensinya jauh diatas rata-rata teman sebayanya.  Namun batasan ini sangat sempit karena tidak memperhitungkan kreativitas dan potensi anak di luar IQ. 

Dewasa ini keberbakatan tidak hanya dilihat dari kecerdasan umum saja melainkan ada juga yang disebut *Multiple Intelegent*, menurut definisi yang dikemukakan Renzuli, anak berbakat (gifted) yaitu, "Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari Kemampuan Umum dengan tingkatnya diatas kemampuan rata-rata, Komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan Kreativitas yang tinggi. 

Anak berbakat (gifted) ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu di masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler.

Naah dari pernyataan diatas sudah jelas bahwa yang disebut  anak Gifted and Talented atau anak berbakat adalah anak yang memiliki tiga aspek yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya yaitu, intelektual, kreativitas dan task comminten yang tinggi
Pada tahun 2003 diknas menetapkan standart untuk anak berbakat adalah 140 keatas. Tetapi kemudian muncul pembagian tertentu untuk anak berbakat dilihat dari IQnya. Keberbakatan ringan (IQ 115 - 129),
keberbakatan sedang (IQ 130 - 144),
keberbakatan tinggi (IQ 145 ke atas).

Adapun ciri dari intelektual yang dimilikinya adalah mampu mengingat dan memahami pelajaran lebih cepat dibanding orang lain, suka membaca buku, konsentrasi yang tinggi, mudah bosan dll. 

Kreativitas Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru yang sifatnya orisinil. Suatu produk dapat dikatakan kreatif jiak produk itu baru, berbeda dari yang sudah ada, lebih baik dari yang lain dan tentu saja berguna.

Sedangkan pribadi yang kreatif adalah pribadi yang memiliki pola pikir luwes atau divergent, lancar dan orisinil serta peka terhadap masalah di lingkungan sekitar. Melihat arti kreatif tadi mungkin bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang tidak perduli dan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya bisa disebut orang yang tidak kreatif.

Adapun  sifat pribadi kreatif yang lain adalah terbuka pada hal-hal baru, jadi mereka sangat welcome terhadap pengetahuan atau ilmu-ilmu baru yang menurut meraka itu pantas dan memang diperlukan untuk menambah wawasan, sering menggunakan cara baru dalam mengerjakan tugas, berani tampil beda, percaya diri dan humoris.

Loh kok humoris juga termasuk? Iya. Orang yang humoris punya banyak pemikiran kreatif yang berbeda dari yang lain, dia mempunyai simpanan kosakata yang banyak dari orang-orang pada umumnya. Hebatnya dengan hasil simpanan kosakata yang banyak itu dia dapat memunculkan kata-kata yang secara spontan membuat orang disekitarnya terhibur. Task commitment yang tinggi Task commintment adalah sejauh mana tanggung jawab atau pengikatan kita terhadap tugas. Task commitment dapat diukur melalui tes tertentu yang hanya boleh dilakukan oleh psikolog. Task commitment ini mencakup tanggung jawab, motivasi, keuletan, kepercayaan diri, memiliki tujuan yang jelas sebelum melakukan sesuatu dan kemandirian.  Anak yang memiliki task commitment yang tinggi tidak memerlukan dorongan dari luar untuk menyelesaikan tugasnya karena dorongan komitmen yang tinggi terhadap tugasnya datang dari dirinya sendiri. Ia juga pasti dengan ulet mengerjakan tugasnya sampai selesai tanpa menunda-nunda. Ia juga menyelesaikan secara mandiri serta memiliki tujuan yang jelas.

Mungkin sekarang kita sudah mengetahui apa itu anak berbakat atau anak CI+BI selain sifat-sifat dasar diatas anak berbakat cenderung lebih menyukai bergaul dengan orang yang lebih dewasa.

Guru harus memahami kebutuhan sang anak, guru anak berbakat pun harus kreatif, berpengalaman juga harus mempunyai alternatif strategi pengajaran bagi anak berbakat, selain itu guru juga harus pandai dalam memahami diri sendiri juga paham tentang keberbakatan, guru anak berbakat tidak mementingkan hasil melainkan proses.    
        
Lalu perlakuan apa lagi yang harus didapat oleh anak berbakat selain perlakuan langsung dari guru? Adanya diferensiasi layanan pendidikan bagi anak berbakat dan anak biasa pada umumnya, karena kebanyakan anak berbakat memiliki karakteristik berbeda dalam belajarnya, kebanyakan mereka mengalami kebosanan bahkan frustasi dengan kegiatan sekolah yang dirasa terlalu mudah. Apalagi kalau menghadapi penjelasan guru yang berulang-ulang. Dan buruknya dampak dari kebosanan dan frustasi yang berlebihan, anak berbakat cenderung menyelesaikan tugas sekolah secara asal-asalan hingga nilai yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuannya.       
     
Kurikulum berdiferensiasi adalah merupakan jawaban terhadap perbedaan-perbedan dalam minat, kemampuan anak didik. Sehingga, dengan kurikulum berdiferensiasi setiap anak memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan kemampuannya sekaligus salah satu layanan pendidikan bagi anak bebakat yang mengacu pada peningkatan kehidupan mental melalui bebrapa program yang akan mengembangkan kreativitasnya serta mendatangkan berbagai pengalaman belajar. Dalam kurikulum terdapat penggemukan materi, maksudnya materi diperdalam dan diperluas tanpa menjadi lebih banyak yang materi didalamnya berisi sesuai dengan tuntutan bakat, perilaku, keterampilan,dan pengetahuan serta sifat luar biasa anak.           

Ada 3 model layanan anak berbakat yang dapat dikembangkan, yaitu Pengayaan, Percepatan, dan Pengelompokan.

Model paling umum yang dipilih dalam pendidikan anak berbakat adalah Pengayaan dan Percepatan. Dalam pengayaan program yang diadakan itu disamakan dengan kelas reguler, hanya bagi anak istimewa tesebut disediakanlah pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. Lain lagi dengan percepatan, dalam program ini memungkinkan siswa untuk maju lebih awal atau meloncat pada jenjang yang lebih tinggi karena kemampuannya yang memang sudah mencukupi. Namun sekarang ini model yang banyak dikembangkan adalah sistem dimana *anak berbakat diintegrasikan dalam kelas yang sama*.

Karena dengan cara ini diperolehlah keuntungan bagi perkembangan psikologis dan sosial anak. Layanan diberikan secara berbeda dan khusus melalui “pengajaran yang diindividualisasikan”. Akibatnya diperlukannya kurikulum yang Fleksibel, yaitu kurikulum berdiferensiasi, yang dapat mengakomodasi pendidikan anak biasa atau pada umumnya maupun anak berbakat. Dengan layanan yang diindividualisasikan yang dibutuhkan adalah Modifikasi kurikulum dan sarana pendukungnya agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat.

Berbagi

Posting Komentar