Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

NASIHAT BUAT PENGELUH

“Wahai anakku, jauhilah olehmu sifat malas dan banyak mengeluh. Sesungguhnya, kedua sifat itu merupakan kunci dari segala keburukan. Apabila engkau malas, niscaya engkau tidak akan mampu menunaikan kewajibanmu. Apabila engkau banyak mengeluh, niscaya engkau pun tidak akan sabar dalam menunaikan kewajibanmu itu.”_

Ailustrasi ( sumber : ummi online )
MENGELUH itu tidak ada gunanya. Mengeluh hanya memperparah keadaan dan mengundang sifat jelek lainnya, yaitu MALAS. Saat ini mengeluh sudah menjadi “budaya”, bahkan diumumkan melalui media sosial sehingga semua teman kita mengetahuinya. Tidak sedikit yang mengungkapnya dengan kata kata kasar sehingga malah menyebar.

Sikap negatif itu seperti Virus, mudah menyebar. Jika kita mengeluh, kemudian diceritakan atau ditulis di sosial media, berarti kita menyebarkan sikap yang negatif. Demikian pula, jika kita berteman dengan pengeluh maka kita akan tertular menjadi pengeluh.

Kita sulit menghindari dari para pengeluh, tetapi kita bisa tidak tertular jika kita memiliki penangkalnya. Penangkalnya adalah *kondisi pikiran dan hati kita yang kuat* sehingga kita bisa menangkal semua virus negatif itu.

*Penangkal Pertama Adalah *Bersyukur*
Saat bicara tentang bersyukur, mungkin ada yang berkata seperti ini. _“Bagaimana bisa bersyukur? Saya sedang dilanda kesusahan. Itulah alasannya mengapa saya mengeluh.”_ Justru, dengan bersyukurlah kesusahan Anda bisa hilang. Bukankah dengan bersyukur nikmat akan ditambah?

“Ya sich, tapi apa yang harus disykuri?”
Banyak sekali. Cobalah fokus pada nikmat-nikmat yang sudah Anda dapatkan. Banyak sekali, bahkan tidak terhitung. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam QS An-nahl : 18, artinya : _“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.”_

*Penangkal Kedua adalah *Bertanggung Jawab*
Mengambil tanggung jawab dari kondisi yang tidak kita inginkan jauh lebih memberdayakan dibandingkan hanya dengan mengeluhkannya. Semua yang terjadi adalah untuk Anda hadapi dan mengubahnya sambil meminta pertolongan Allah.

Ingat QS. Ar Ra’d: 11 ini: _"Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."_
Cobalah tanyakan pada diri sendiri:

“Apa yang BISA SAYA LAKUKAN untuk mengubah kondisi saat ini?”

Pertanyaan ini akan membuat kita berpikir agar lepas dari kondisi ini. Tidak ada jalan buntu. Jika setelah berpikir masih belum menemukan jalan keluar, ada 3 hal yang bisa Anda lakukan.

1. *Berdo’a.* Mintalah pertolongan dan petunjuk Allah agar kita bisa keluar dari kondisi yang tidak menyenangkan ini. Perbanyak *istighfar,* renungi kesalahan dan dosa serta mohon ampun kepada Allah.

2. *Tenangkan diri* Kadang kita sulit berpikir dengan jernih jika perasaan kita diisi dengan perasaan negatif. Stop mengeluh, karena mengeluh menambah perasaan negatif.

3. *Belajarlah.* Tidak tahu dan bingung itu tanda kita kurang ilmu. Belajarlah, salah satunya belajar cara mengatasi masalah.

In syaa Allah, Anda akan menemukan cara untuk keluar dari kondisi ini. Jika belum, teruslah berusaha untuk mencari jalan keluar. Memang tidak mudah, butuh usaha yang panjang dan keras. Tapi yakinlah Anda bisa karena *Allah tidak akan membebani kita diluar kesanggupan kita.*

*Bertanggung jawab* jauh lebih memberdayakan karena pikiran Anda lebih positif. Berbeda dengan mengeluh yang akan menambah negatif pikiran Anda. Dengan mengambil tanggung jawab, Anda akan lebih tegar, lebih bijaksana, dan lebih optimis. Anda pun akan mendapatkan hikmah yang luar biasa berharga dari kondisi yang tidak menyenangkan itu.
*Bagaimana dengan Mengeluh Kepada Allah?*

Ini yang diperbolehkan. Sebab, pada dasarnya ini sebuah do’a. Meminta kepada Allah agar apa yang kita keluhkan ini segera hilang. Lakukan saat-saat sendiri, setelah shalat fardhu, dan shalat tahajud. Sekali lagi bukan kepada manusia atau sosial media.

Dalam kondisi tertekan tersebut Rasulullah Saw. mengeluh dan mengaduh hanya kepada Allah Swt. seperti yang terkandung dalam QS Al-Furqon : 30, yang artinya : “Dan berkatalah Rasul: Ya Tuhanku! Kaumku ini sesungguhnya telah meninggalkan jauh al-Quran”.

Begitu pula dengan Nabi Ya’qub dan Nabi ayub, sebagaimana firman Allah dimana Nabi Ya’qup berkata, yang artinya: “Sesungguhnya aku mengeluhkan keadaanku dan kesedihanku hanya kepada Allah,“ (QS. Yusuf : 86).

Dan Nabi Ayyub a.s. , yang disebutkan Allah dalam firman-Nya, bahwa Ayyub berkata, yang artinya : “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau (Allah) adalah Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang,”(QS Al-Anbiyaa’: 83).

Jadi, kalau Anda mau mengeluh, mengeluhkan kepada Allah. Mudah-mudahan Allah segera mengubah kondisi kita. *Namun hati-hati, kadang ada orang yang keluhannya berisi menyalahkan Allah dan berburuk sangka kepada Allah.*

Padahal Allah berfirman dalam hadits qudsi , *“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”* (Muttafaqun ‘alaih).

“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR. Muslim).

Kesimpulan
Tidak ada gunanya mengeluh, apalagi mengeluh di sosial media. Mengeluhlah kepada Allah. Tingkatkan rasa syukur kita, agar kita fokus kepada nikmat dan kebaikan, bukan kepada hal yang negatif. Kemudian, ambillah tanggung jawab untuk mengubah kondisi yang tidak menyenangkan itu.

Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar