Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

YANG MENUDUH INTOLERAN ITU TIDAK MENGERTI PANCASILA

Sekelompok orang yang merasa kalah dalam perebutan kekuasaan (khususnya pilkada DKI) berteriak, "mereka itu Intoleran, anti kebinekaan, diskriminasi, anti Pancasila... " dan ditambah sumpah serapah lainnya.

Bahkan mereka membuat slogan "Aku Pancasila, Aku Indonesia" , seakan-akan mereka yang paling membela Pancasila. Padahal yang berteriak seperti itu justru mencerminkan 'tidak mengerti arti Pancasila'. Kekecewaan dan kemarahan itu terus menjadi dendam membara.
Ilustrasi,   Sumber gambar : humanis.or.id
Mereka merasa terancam padahal tak ada ancaman apapun. Yang ada justru 'pencegahan keserakahan penguasaan lahan proyek' oleh naga-naga aseng. Para pendukung mereka itu kebanyakan 'buta' terhadap nasionalisme. Mereka tidak tahu siapa yang mereka bela. Mereka hanya tenggelam dalam euphoria kebebasan yang kebablasan. Mereka membenci saudara sebangsa dan menuduh pemikiran Khilafah sebagai makar. Mereka betul-betul tidak faham Pancasila. 

Pancasila adalah satu satunya dasar negara demokrasi yang berketuhanan. Artinya Demokrasi di Indonesia ini meletakkan kebenaran berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan kebenaran dari Tuhan itu berasal dari ajaran-ajaran agama. Maka sudah sewajarnya ajaran agama agama yang berketuhanan Yang Maha Esa dijadikan dasar nilai luhur dan hukum di Indonesia. Menjadi lucu dan aneh bila ada yang menentang ajaran agama sebagai dasar hukum. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa berarti mewajibkan seluruh rakyat Indonesia untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan ajaran agama yang diyakini. Demikian pula Negara Republik Indonesia juga harus menegakkan kedaulatan bangsa berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Maka siapakah yang menentang Pancasila? 

Apakah orang-orang yang menggunakan nilai luhur agama sebagai dasar hukum itu menentang Pancasila?
Atau orang yang mengusung kebebasan 'Liberalisme dan Humanisme' itu sesuai Pancasila?
Hanya orang yang beriman dan menjalankan agama yang dia yakini yang bisa menjawab. Orang yang tidak mengerti agama tidak akan pahan artinya Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Kemudian, apa sih artinya Toleransi? Toleransi adalah mengakui adanya perbedaan pemahaman atau keyakinan yang bertujuan terwujudnya Keadilan Sosial. Tidak bisa dikatakan Toleransi bila mengusik keadilan sosial. Toleransi justru mencegah kesenjangan dan mempererat persaudaraan. Ada 3 jenis persaudaraan; 1. Persaudaraan seagama, 2. Persaudaraan sebangsa dan 3. Persaudaraan sesama manusia.
Tidak bisa dikatakan Intoleran bila suatu kaum berusaha memperjuangkan pemikiran yang mereka yakini untuk menjadi landasan aturan kehidupan. Asal usaha tersebut dilaksanakan dalam suatu permusyawarahan kemufakatan sesuai dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawarahan perwakilan. 

Demikian pula setiap orang atau umat berhak memilih wakilnya yang seiman, seagama atau sesuku untuk menjadi pemimpin bangsa. Sangatlah wajar bila suatu kaum dianjurkan oleh pemimpin mereka untuk memilih yang seiman dan seagama serta sesuku. Maka pantas lah bila Demokrasi memunculkan pemimpin dari kalangan mayoritas. 

Menjadi suatu sumber malapetaka apabila ada suatu propaganda istilah Intoleran di Indonesia. Ini pertanda suatu upaya adu domba agar suatu kaum membenci kaum lainnya karena berbeda pilihan. Upaya adu domba ini nyata dengan maraknya olok olok di berbagai media massa terutama media sosial internet. Nah siapakah yang Pancasila dan siapa yang Indonesia? 

Mari segera tinggalkan perselisihan atau pun saling tuduh, kita ini satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air yaitu INDONESIA yang kita cintai. Kita bersaudara sebangsa, juga bersaudara dalam setiap agama. Mari jaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. 

Dirgahayu Proklamasi Republik Indonesia tahun 2017. MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!

Oleh dr. H Minanurrahman 

Berbagi

Posting Komentar