Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ingin Nikah? Kursus Dulu. SUSCATEN

Perkawinan atau pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Buku Nikah
Agar tujuan pernikahan tersebut tercapai maka diperlukan pengetahuan tentang pernikahan. Pernikahan yang bahagia dan kekal bisa dicapai bila memahami dan menjalani kehidupan keluarga mengikuti tuntutan agama. Suscatin atau Kursus Calon Pengantin adalah suatu proses belajar bersama para calon pengantin (pria dan wanita) yang diadakan oleh KUA (Kantor Urusan Agama) Departemen Agama.

Diawali dengan pertanyaan dari pembicara, _“Apa yang sudah kalian persiapkan untuk menghadapi mahligai rumah tangga?”_  Semua calon pengantin pada berbisik-bisik, dari pendengaranku kata "tidak tahu" cukup mewakili jawaban mereka.

“Sudah baca buku-buku tentang pernikahan?” lanjut pembicara, “Belum Pak” hampir semuanya menjawab begitu, tapi ada seorang wanita berbisik pada calon pasangannya, “Aku udah baca kok Mas, buku buku yang dari KUA sama yang dari Mas”, wuih senangnya.... Wanita kayak gini lho... Idaman pria..

Begitulah jamaknya calon pengantin mempersiapkan diri. Bagi mereka yang menganggap remeh persiapan ilmu untuk berkeluarga akan menghadapi badai dalam rumah tangga. Kurangnya ilmu bagaimana mengelola rumah tangga menyebabkan konflik rumah tangga hanya karena perbedaan kebiasaan. Konflik ini bisa berkembang ke pertengkaran yang berakhir dengan perceraian.

Ternyata *Suscaten* adalah program nasional dari Kementerian Agama, khususnya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Kursus tersebut diadakan untuk meminimalisir tingginya angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman calon pengantin tentang kehidupan rumah tangga/keluarga serta untuk mewujudkan kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.

Materi yang disampaikan meliputi tatacara dan prosedur perkawinan, pengetahuan agama, peraturan perundang-undangan di bidang perkawinan dan keluarga, hak dan kewajiban suami isteri, kesehatan reproduksi, upaya menjaga kesehatan ibu saat hamil, melahirkan, pentingnya progam keluarga berencana (KB), problematika pernikahan dan penyelesaiannya, hukum syariah tentang perkawinan, manajemen keluarga dan psikologi perkawinan dan keluarga.

Untuk memasuki jenjang pernikahan dan rumah tangga diperlukan *Kepercayaan Diri* serta kesiapan fisik dan mental yang baik, namun semua keberanian itu tidak serta merta datang begitu saja mengingat banyak sekali orang-orang yang sudah merasa mampu untuk menikah tetapi masih saja menunda-nunda dengan berbagai alasan sehingga secara tidak sadar mereka bisa saja terjerumus ke dalam lembah zina.

Keberanian untuk memasuki gerbang pernikahan harus dibangkitkan dalam diri meski penghasilan hanya terbilang pas-pasan karena yakin bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah. Para istri diharapkan setidaknya menjadi Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dalam rumah tangga. Mengatur keuangan dalam rumah tangga dan mendidik anak-anak menjadi anak yang pintar, trampil serta sholeh dan sholehah.

Suasana semakin ramai dengan masing-masing peserta yang semakin antusias, sewaktu dibuka dialogpun banyak peserta yang menanyakan kepada pemateri, tentang kesehatan pengantin baru, KB, yang paling disimak sepertinya tentang pelajaran seksologi. Tentunya Pemateri adalah profesional di bidang masing masing.

Oleh dr. H Minanurrahman / Joni

Berbagi

1 komentar

  1. Wawasanuntukdiri.blogs
    Apakah program ini masih dijalankan hingga sekarang ? mengingat semakin maraknya perceraian khususnya di daerah NTB