Liputan NTB
– Lebih dari 100 pembina pramuka, ikut kegiatan Karang Pamitran,
kegiatan yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kokar Cabe Desa Kereke
Kecamatan Unter Iwes, di mulai sejak 21 sampai dengan 24 September
2017.
Menurut Haji
Farhan Bulkiah selaku ketua kwarcab Sumbawa, kegiatan karang
pamitraan ini baru pertama kalinya di adakan di cabang Sumbawa,
bahkan menurut farhan begitu sapaan akrabnya, kegiatan ini hampir di
“lupakan” pasalnya kegiatan karang pamitran ini merupakan star
awal untuk membentuk karakter dan kualitas khususnya Pembina pramuka,
dan dapat menciptakan serta membentuk kepemimpinan dalam tubuh
pramuka.’lanjut farhan
Dijelaskan
Farhan bahwa sistem karang pamitraan ini berbeda dengan Kursus
Orientasi (KO), Kursus Mahir Dasar (KMD) Kursus Mahir Lanjut (KML),
dimana kegitan ini merupakan sarana dalam rangka proses pembinaan,
komunikasi, serta penyamaan visi Pembina. Serta momentum ini pun
dapat menjadi pelecut dan semangat baru bagi Pembina pramuka dalam
menapaki tahun 2017 ini dan tahun akan datang untuk meraih hasil yang
gemilang.
lebih lanjut kesempatan
itu ia berharap, agar apa yang sudah diperoleh dari kegiatan ini,
dapat diterapkan dan disebarluaskan kepada peserta didik dipangkalan
masing masing. Dengan harapan pula kepada para Pembina, melalui
kegiatan ini dapat menambah ilmu serta untuk mengukur kualitas diri
sebagai Pembina, dalam membina peserta didik digugus depan atau
pangkalannya.
Dipaparkan mengenai peserta, Peserta yang
mengikuti kegiatan ada dua kelompok, pertama kelompok pelatih,
kelompok pelatih ini adalah kelompok yang sudah pernah mengikuti
pelatihan artinya telah punya ijazah atau certifikat pelatih dasar
dan lanjutan, kemudian yang kedua kelompok Pembina, juga Pembina yang
sudah mengikuti baik Kursus Mahir Dasr (kmd) mapun Kursus Mahir
Lanjutan (kml).
Menyingung
materi yang di sampaikan kepada peserta dikegiatan yang berlangsung
hanya 4 hari ini, farhan kembali memaparkan, peserta dalam kegiatan ini
saling melemparkan persoalan, dan secara bersama sama pelatih dan
Pembina memcahkan persoalan tersebut, Sehingga akan menghasilkan
ketentuan yang baku, dan digunakan sebagai acuan para pembina, serta tidak terlepas dari keputusan atau acuan nasional. (Lntb-Boy)
Haji Farhan Bulkiyah, Ketua Kwarcab Sumbawa, bersama kak Joni |