Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

MEMANFAATKAN KEKUATAN PIKIRAN

Dengan latihan, kita bisa mengendalikan apa yang terjadi di dalam otak secara sadar._
Seluruh aktivitas kehidupan kita dikendalikan oleh otak. Mulai dari kesadaran, berpikir, perasaan, emosi, kehendak, nafsu, hati nurani, gerak otot tubuh dan gerak seluruh bagian tubuh, daya tahan tubuh, kesembuhan, dan bahkan kematian, semuanya terkendali secara sempurna didalam otak.

sumber gambar otak : Discover
Pengendalian apa yang terjadi dalam otak dapat dilakukan oleh Kesadaran. Kesadaran ini mampu mengendalikan pikiran, perasaan, emosi, sensasi indera bahkan gerak organ tubuh secara real maupun imaginer.

Gerak tubuh kita ada yang dikendalikan dengan sadar dan ada bergerak otomatis (tanpa disadari). Ketika kita terjaga, aktivitas sadar bisa dilakukan. Ketika tidur, semua aktivitas dilakukan tanpa kesadaran. Bahkan ketika kita terjaga hanya 12% aktivitas yang dikendalikan dengan sadar dan 88% dikendalikan alam bawah sadar.

Semua organ tubuh dalam rongga dada (jantung & paru) dan perut (organ pencernaan) bekerja secara tidak sadar. Akan tetapi bila dilatih, kita bisa melakukan pengendalian organ-organ tubuh tersebut. Yang paling mudah dikendalikan adalah pernapasan.

Dengan kemampuan mengendalikan pernapasan maka kita bisa mengendalikan irama jantung dan tekanan darah. Demikian pula rongga perut, kita mampu mengendalikan pengecapan. Selanjutnya dengan berlatih kita pun bisa mengendalikan organ pencernaan mulai lambung sampai anus.

Banyak dari kita punya cara sendiri untuk *mengatasi perasaan dan emosi*. Contohnya ketika merasa *tertekan*, kita mungkin menenangkan diri dengan memusatkan perhatian pada pengendalian pernapasan. Jika sedang sakit gigi, kita mungkin berusaha mengurangi *rasa sakit* melalui teknik meditasi (sholat dan doa). Dan saat merasa *sedih*, kita menghibur diri dengan membayangkan sedang berada di 'tempat bahagia' kita. Mereka yang pernah mencoba strategi serupa tahu kalau itu ampuh, tapi dengan tingkat kesuksesan yang bervariasi.

Sekarang bayangkan jika Anda dapat melihat apa yang terjadi di dalam otak ketika Anda merasakan emosi dan sensasi seperti rasa sakit, kegelisahan, depresi, takut, dan kesenangan - semuanya secara langsung atau real-time. Tiba-tiba, penyebab perasaan Anda bukan lagi misteri, dan keampuhan teknik mental yang Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari pun menjadi jelas.

Dengan latihan, Anda dapat belajar untuk memperkuat *kendali atas pikiran* sebagaimana seorang atlet angkat beban melatih kelompok otot yang spesifik - dan ini memunculkan kemungkinan masa depan ketika manusia dapat melatih kemampuan mental yang jauh lebih maju daripada kemampuan kita sekarang. Contoh, dengan fokus pada pusat nyeri dalam otak membayangkan sumber nyeri telah menjauh maka rasa nyeri pun reda.

_Aktivitas otak jadi 'kunci antara stres dan penyakit jantung'_

Kegagalan pengobatan penyakit jantung hingga berakhir dengan kematian disebabkan sebagian besar oleh depresi dan frustrasi. Depresi timbul dari rasa sedih akibat prasangka buruk pada penyakit jantung  dan penyesalan mendalam dari perbuatan perilaku buruk masa lalu. Frustrasi muncul mengiringi depresi disebabkan oleh proses pengobatan yang membutuhkan banyak biasa, adanya pesimisme dan penyakit yang tidak kunjung sembuh. Di sisi lain beban berat menambah stres sehingga putus harapan.

*Mengapa otak manusia lebih besar dari primata lainnya?*

Kegiatan manusia yang banyak kehendak, menghadapi berbagai masalah dan mencari cara kehidupan yang lebih baik membuat aktivitas otak sangat tinggi intensitasnya. Ibarat otot yang berkembang ketika dilatih, maka otak yang terus dilatih dan dipantau perkembangan akan menghasilkan otak yang mampu mengendalikan kehidupan.

Latihan Otak (berkehendak, menghadapi/memecahkan dan proses kreatif) menjadi dasar PROSES BELAJAR yang membentuk karakter kepribadian dan kebiasaan. Belajar bukan hanya untuk tahu dan bisa, tetapi mencapai pemahaman, mampu memecahkan masalah, menciptakan cara kreatif, menjadikan kebiasaan dan akhirnya menjadi karakter kepribadian.

Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar