Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

MEMBENTENGI REMAJA DARI ANCAMAN DEGRADASI MORAL

Masa depan suatu bangsa tergantung pada Pemuda. Menyiapkan pemuda untuk menghadapi masa depan tidak hanya membekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga *menguatkan mental dan membentengi dari serangan penghancuran moralitas*.

sumber gabar : net
Sangatlah nyata upaya merusak mental dan moral pemuda yang dilakukan oleh orang orang serakah baik dari luar negeri maupun dari bangsa sendiri. Narkoba makin merajalela, korupsi bercampur politik penguasa, kriminalisasi ulama yang dianggap memusuhi pemerintah, perokok yang makin menggila, dan *serangan pil PCC yang mirip FLAKKA* siap menggempur remaja seluruh penjuru Nusantara. Ancaman kebangkitan PKI ditutup tutupi, sebaliknya Ormas Islam dimusuhi dan diancam untuk dibubarkan.

Semoga kita tidak mudah lupa... Pilkada DKI adalah *'Arena Latihan Tempur'* antara Haq dengan Bathil. Kalau tidak karena 'Pertolongan Allah' , maka Ahoax dan para pendukung akan menang merampas seluruh Jakarta dan dengan congkak akan maju mencalonkan Presiden. Meskipun Ahoax kalah dalam Pilgub DKI, mereka masih serakah mengambil kesempatan sebelum Anis Sandi dilantik. Upaya merusak citra Anis Sandi sangatlah nyata dengan berbagai issue yang dibuat buat. Apakah mereka akan berhasil melemahkan kepercayaan umat pada pemimpin pilihannya? Ini semua tergantung pada kesadaran umat islam untuk bersatu dan menguatkan barisan pemudanya.

Mengingatkan sejarah G 30S PKI adalah peristiwa paling sadis dan biadab dari pengkhianatan suatu Partai. Sasaran pembunuhan oleh PKI adalah para ulama, kiai, guru mengaji, dan tokoh tokoh Islam. PKI merekrut pemuda putus sekolah, petani miskin dan masyarakat yang lemah agamanya. Luka mendalam ini tidak dirasakan oleh umat selain Islam. Mengapa Islam sangat dibenci oleh PKI dan sekutunya? Karena umat Islam itu sangat Sabar dan sangat teguh memegang syariat agama. Umat Islam tidak takut mati, tidak takut miskin dan tidak bisa diancam. Saat ini kita bisa lihat bagaimana 'Kesabaran umat Islam Rohingya' yang diusir dari Myanmar.

Indonesia adalah bangsa yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Maka Indonesia bisa menjadi penghalang upaya 'Neo Kolonialisme' dan 'Kapitalisme Global'.    Indonesia adalah negara kaya sumber daya alam, penduduknya banyak dan letaknya sangat strategis. Maka Indonesia menjadi rebutan banyak negara besar. Sesungguhnya kondisi ini sangatlah menguntungkan bila Pemimpin bangsa ini punya nyali besar.

Sejak Reformasi bangsa Indonesia tidak lagi mempunyai pemimpin yang bernyali besar. Betapa malunya bangsa dengan penduduk 250 juta kalah dalam SEAGAMES dan menduduki rangking 5. Pertanian tak lagi mampu SWADASEMBADA. Lautan yang sangat luas tapi nelayan miskin dan ikannya dijarah kapal asing.

Banyak pemuda cerdas juara olimpiade yang memilih ke luar negeri karena di negara sendiri tak dihargai. Kita butuh banyak pemimpin muslim yang cerdas, bijaksana dan adil yang bernyali sejajar dengan bangsa besar lainnya. Pemimpin yang Berketuhanan Yang Maha Esa, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka sudah seharusnya Membekali PEMUDA dengan IPTEK dan Membentengi dengan IMTAQ agar menjadi Pemimpin yang bermartabat.

Tempat penggemblengan mental dan moral terbaik adalah Masjid. Pendidikan Agama tidak cukup hanya di sekolah, tapi harus dipraktekkan di tempat ibadah. Anak anak remaja harus segera dihimpun dalam kelompok REMAJA MASJID di setiap pemukiman. Anak remaja harus dibiasakan dekat dengan Masjid dan melakukan kegiatan remaja yang produktif di Masjid. Seiring dengan kebijakan 5 hari sekolah oleh Menteri Pendidikan, maka hari Sabtu dan Minggu anak remaja bisa dikumpulkan di Masjid untuk belajar agama dan kegiatan lainnya. Sekaranglah saat yang tepat untuk membentengi remaja dari serangan degradasi moral.

Oleh dr. H Minanurrahman

Berbagi

Posting Komentar