Kebahagiaan adalah pilihan. Kebahagiaan tidak datang begitu saja, tetapi tidak juga perlu dicari. Kebahagiaan itu sudah ada didalam diri, di sekitar kita dan dimana pun kita berada. Untuk meraih kebahagiaan itu hanya butuh Rasa Syukur. Meskipun demikian tidaklah mudah untuk bersyukur bagi orang yang belum mengenal diri dan Tuhannya.
 |
| ilustrasi, Sumber gambar Intisari Online |
Kebanyakan manusia dikuasai oleh hawa nafsunya. Keinginan hawa nafsu dijadikan penilai terhadap kenyataan. Kenyataan yang sesuai dengan keinginan dinilai sebagai pemuas mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu mereka lebih sering mengalami kekecewaan. Karena kebanyakan kenyataan tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsunya.
Hanya sebagian kecil manusia yang berusaha keras *mengenal diri dan Tuhannya*. Mereka ini sering merenung dan berpikir tentang keberadaan dirinya di dunia ini. Mengapa dirinya hidup di dunia ini? Bagaimana bisa terjadi? Siapa yang menghendaki? Untuk apa semua ini? Mungkinkah semua ini terjadi begitu saja? Siapakah Yang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak yang mengatur semesta alam berjalan sempurna?
Makin dipelajari dan diteliti, semua yang ada di alam semesta ini menunjukkan keteraturan, saling berhubungan, mempunyai tujuan tertentu dan sangat sempurna. Hanya manusia yang berpikir dan belajar yang bisa memahami kesempurnaan alam semesta. Inilah yang sebenarnya tujuan penciptaan manusia yaitu mengenal diri sebagai bagian dari makhluk ciptaan Tuhan.
Orang-orang yang terus berpikir dan belajar tersebut merasakan keindahan, kenikmatan dan kemuliaan. Mereka selalu takjub dengan kesempurnaan yang ada dalam kehidupan ini. Mereka juga melihat kerusakan, kekacauan dan bencana. Akan tetapi itu bukan berarti Tuhan tidak sempurna. Kekacauan, kerusakan dan bencana adalah akibat perbuatan manusia. Akan tetapi alam semesta tidak akan hancur oleh tangan-tangan manusia, kecuali manusia itu sendiri yang akan musnah. Hanya manusia yang bersyukur (berterimakasih) pada Tuhan atas segala karunia yang bisa merasakan kebahagiaan.
Orang-orang yang bersyukur selalu menggunakan tiga filter dalam segala aktivitas sehingga mereka mencapai kebahagiaan. Tiga filter kebahagiaan ini adalah KEBENARAN, KEBAIKAN DAN KEMANFAATAN. Mereka selalu menilai "Apakah yang sedang dikerjakan itu Benar, Baik dan Bermanfaat?". Mereka hanya memikirkan yang benar, baik dan bermanfaat. Mereka hanya merasakan yang benar, baik dan bermanfaat. Mereka hanya berkata yang benar, baik dan bermanfaat. Mereka hanya berbuat yang benar, baik dan bermanfaat. Dan mereka hanya berharap yang benar, baik dan bermanfaat. Itulah kunci kebahagiaan.
Oleh dr. H Minanurrahman / Joni irawan