Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Citra, Sifa, dan Tasya, Hari ini jadi petugas pengibar bendera

Liputan NTB - Apa yang ada di benak saat muncul istilah upacara bendera? Barisan rapi berbanjar beserta ketua regu, tiang bendera dengan petugas pengibar bendera, pembaca naskah UUD 1945, pembawa teks Pancasila yang berdiri khidmat di belakang kepala sekolah atau guru yang menjadi pembina upacara. Itu versi  upacara bendera 100 persen yang  dilakukan siswa SD atau SMP atau SMA.

Namun, situasi menjadi lucu dan menggemaskan ketika yang melakukan dan peserta upacara bendera adalah siswa Taman Kanak Kanak (TK).

Foto : Saat mengibarkan bendera merah putih 
Jangan bayangkan ada barisan berbanjar rapi dan  posisi tegap berdiri. Yang ada berdiri sekenanya sambil sesekali menguap atau mengusap rambutnya. Bukan karena mengantuk tetapi didera rasa bosan.

Dan sesekali mereka menoleh ke deretan orangtua yang masih enggan melepas  anaknya sendirian di sekolah.

Maklum saja, hari ini, Senin (30/10/2017). adalah hari pertama buat Citra, Sifa, Tasya,  Khususnya siswa kelas B1 TK Negeri Pembina Sumbawa, menjadi petugas upacara.

Para  petugasnya adalah siswa kelas B1, yang tampil beda dibawah asuhan pak Eko begitu akrab guru ini disapa.

“Anak-anak akan belajar seperti biasanya, dimulai hari ini senin, di sekolah bersama Bapak dan Ibu guru ya. Kita akan belajar bersama-sama di sekolah ini,” kata Kepala TK Negeri Pembina Drs. M Jufri.

Sedikit, kembali Jufri mengingatkan para orang tua, Anak-anak sudah harus ditinggal. Karena sikap anak itu berbeda ketika ditunggui dan ketika sendirian,”

Ya namanya juga anak-anak, tetapi disiplin tetap baik diajarkan sedari dini. (Lntb-Joni)


Berbagi

Posting Komentar