Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

H. Burhanuddin Jafar Salam, SH; MH MENYERUKAN PARA PEMIMPIN NEGARA BERSATU BASMI TERORIS INTERNASIONAL

Liputan NTB - H. Burhanuddin Jafar Salam, SH; MH adalah anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Sumbawa.

Sikap dan pemahamannya yang kuat terhadap nilai-nilai ajaran agama pun, terutama Islam, membuat ia sudah lama berteriak, mengingatkan bahaya teroris. Sebab, aksi teroris acapkali terbukti kaum muslim menjadi korban.

H. Burhanuddin Jafar Salam, SH; MH
Untuk itu, BJS, sapaan akrabnya, yakin tidak ada satupun agama atau keyakinan, bahkan seorangpun yang mentolelir perbuatan biadab teroris di negara manapun. Apalagi, aksi penembakan massal umat Islam yang sedang menunaikan shalat Jumat di masjid di Selandia Baru, yang terjadi kemarin, 15 Maret.

"Dari Tana Samawa (tanah Sumbawa) tempat saya berada hari ini, menyatakan mengutuk keras kebiadaban aksi teror terhadap umat Islam di Selandia Baru," tegas BJS saat saya minta tanggapannya terhadap tragedi pembantaian di Selandia Baru, Sabtu ini.

Tindakan biadab tersebut, lanjutnya, wajib hukumnya diperangi dan dimusnahkan di muka bumi, karena bertentangan tidak saja dengan ajaran agama apapun, tetapi secara khusus amat sangat menciderai umat Islam di dunia dan utamanya di Indonesia.

'Ini persoalan kemanusiaan yang universal, tidak bisa diselesaikan secara parsial, seperti dengan misalnya membuat komitmen bersama untuk tidak terulang lagi tragedi serupa," kata calon petahana anggota DPRD NTB, ini mengingatkan.

Burhanuddin Jafar Salam menegaskan, gerakan perlawanan terhadap teroris dan terorisme yang dijangkiti oleh pandangan tentang Islam yang keliru, Islamophobia yang dikembangkam secara masif oleh kelompok-kelompok radikal yang pengecut.

Karena itu, ucap BJS, umat Islam di Indonesia minta kepada presiden sebagai kepala negara, bahkan dunia untuk bersama-sama memerangi  orang atau kelompok radikal teroris secara serius dan tanpa memandang agama tertentu.

Diingatkan, terlalu sering terjadi dimana tempat Islam minoritas diperlakukan secara biadab, tapi dunia internasional hanya merespons setengah hati.

"Cap teroris hanya tertuju, jika pelaku tindakan yang tidak berkemanusiaan dilakukan kebetulan oleh orang atau kelompok yang beragama Islam," tandasnya, seraya menyerukan "Wahai PBB, berteriaklah dan bertindaklah dengan keras. Wahai pembela kemanusiaan, di mana dirimu, ketika kami diniaya dan dibantai secara biadab.'***

@DM 1603 - 18:20 Wita - Mataram

Berbagi

Posting Komentar