Oleh karena itu, tiap manusia pasti akan memiliki kisah yang berbeda. Seperti kisah yang dilakukan Gathan Hanu Cakita (Aan), kisah Aan yang dimilikinya pasti tidak akan pernah sama, Ya' kisah mendaki Puncak Gunung Tambora.
Foto Aan dan Teman-teman di puncak Gunung Merapi Tambora |
Lewat pesan singkat, Aan begitu nama panggilan pemuda ini, yang juga Aan pada pemilu 17 April lalu, terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, ia menceritakan ke awak media ini kisah pendakiannya.
"Bersama keenam temannya, Lea, Vinchen (dari Belanda) Rahmat (dari Jakarta), Ambul, Anton, Fai dan saya, kami melakukan pendakian kepuncak tambora menempuh waktu 3 hari tiga malam. "Tulis Aan.
Kembali Aan menuliskan bahwa kegiatan mendaki gunung bagi dirinya memberikan inspirasi tentang perjuangan menuju puncak, tentang daya tahan, kebersamaan dan persahabatan. Inilah yang membuat saya semangat melakukannya, bahkan saya dan teman-teman tadi berencana kembali "insyaAllah jika sehat dan waktunya tepat nanti akan mendaki gunung Kerinci atau gunung merbabu.
Aan adalah sosok pemuda yang tangguh, dan memiliki mental yang kuat, karna itu melalui pesan via massanger kepada Redaksi Liputan NTB ia menuliskan, "Carilah Pemimpin yang tangguh secara fisik dan mental, Pemimpin yang paham dan mengerti keadaan rakyatnya, karna rakyat yang tangguh lahir dari pemimpin yang tangguh, rakyat yang lemah lahir dari pemimpin yang lemah".
Ingat,' perubahan dunia sekarang ini sangat cepat. Kita harus mampu mengimbanginya dan harus mampu membawa perubahan maju kedepan, terutama perubahan untuk daerah kita Sumbawa.
"Untuk adik adik saya berpesan, Ayo naik gunung, isi hari harimu dan masa remajamu dengan hal hal yang positive, mendakilah sambil menjaga kelestarian alam dengan tidak meninggalkan sampah di gunung". InsyaAllah Indonesia Emas 2045 akan kita raih bersama.
Sedikit Cerita Aan Mendaki Gunung Tambora
Malam pertama kami menginap di Dusun Pancasila sebelum memulai pendakian. Dari Dusun Pancasila kami memulai pendakian menuju pos 3 dengan jalan relatif datar. Kami bermalam di pos 3 dan memulai pendakian pukul 2 pagi menuju puncak Tambora, sepulang dari puncak kami memilih bermalam kembali di pos 3 karena pertimbangan fisik yg lumayan terkuras.
Kemudian keesokan harinya pukul 4 pagi kami memulai penurunan ke dusun pancasila dan tiba di pancasila pukul 12 siang dan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Sumbawa Besar. Lea dan vinchen berhenti di cabang banggo karena harus flight dari kota Bima menuju Denpasar. Mas rahmat ikut bersama kami karena memilih motoran dari kampung halamannya. Demikian.
Reporter : Joni Irawan