Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Nakhoda Harus Tetap Waspada, Gelombang dan Angin Kencang Bisa Datang Tiba-tiba

Memasuki bulan Juli, Syahbandar Pelabuhan Kayangan Arif Chandra mengantisipasi gelombang tinggi. Caranya dengan meningkatkan kewaspadaan. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan dengan detail informasi cuaca dari BMKG dan berkoordinasi dengan Syahbandar Pelabuhan Poto Tano.


“Karena informasinya gelombang yang besar itu di sana,” jelas Arif kepada Lombok Post.

Di Juni lalu, pihaknya sempat melakukan penutupan sementara saat kecepatan angin melebih 20 knot. Artinya, kata Arif, pihaknya akan melakukan penutupan sewaktu-waktu jika kondisi memang tidak memungkinkan. Terlebih beberapa minggu terakhir, kecepatan angin memang cukup tinggi.

Untuk beberapa hari terakhir, ketinggian gelombang masih menunjukkan tanda kuning atau 1,5 meter. Dengan kecepatan angin masih di bawah 20 knot.

Menurut Arif, cuaca buruk bisa tidak bisa dipastikan kapan memuncak dan berakhirnya. Selain dari pengawasan dan pengamatan intensif terhadap informasi cuaca dari BMKG yang setiap saat diupdate.

Kepercayaan penumpang yang biasanya memprediksi tinggi gelombang tergantung waktu pagi, siang, atau malam, menurut Arif tidak juga bisa dipastikan. Sebab nyatanya, angin bisa datang kapan saja. Meskipun normalnya, di pagi hari gelombang relatif tenang.

Kabir, salah seorang penumpang KMP Raja Enggano yang melintas dari Poto Tano ke Pelabuhan Kayangan mengatakan, sempat mendapatkan gelombang besar di siang hari. “Ya, memang tidak menentu. Tapi kita percayakan pada para petugas pelabuhan. Kalau tidak memungkinkan, pasti pelabuhan ditutup dan tidak dipaksakan berlayar,” jelasnya. (tih/r5)

www.liputanntb.id - Joni Irawan
Sumber : lombokpost.net 2.7.2019

Berbagi

Posting Komentar