Notification

×

Iklan

Iklan

24 Dirawat di RS Bhayangkara, 3 di RSUP NTB

Senin, 30 September 2019 | 9/30/2019 06:51:00 AM WIB Last Updated 2019-09-29T23:51:22Z
KERICUHAN yang terjadi dalam aksi unjuk rasa di DPRD NTB menyebabkan puluhan mahasiswa harus mendapatkan perawatan. Tercatat 24 orang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan 3 orang di RSUP NTB. Rata-rata mereka terkena gas air mata.


Pantauan koran ini di RS Bhayangkara, beberapa ambulans mondar-mandir dengan bunyi sirine.  Bahkan, ambulans tersebut melawan lajur di Jalan Langko. Itu untuk mempercepat perawatan medis bagi mahasiswa.

IGD RS Bhayangkara penuh oleh mahasiswa. Bahkan, para mahasiswa yang menjadi korban demo juga dirawat di lorong. Mereka menutup wajahnya menggunakan almamaternya masing-masing. Beberapa di antara mereka mendapatkan bantuan pernapasan. Ada juga yang diinfus.

Juru Bicara RS Bhayangkara Kompol I Wayan Redana mengatakan, para mahasiswa yang mendapatkan perawatan disebabkan beberapa faktor. Kepanasan karena berdesak-desakan saat demo, belum sarapan, dan ada juga yang terkena gas air mata. ”Mereka pingsan saat terkena gas air mata. Ada juga yang sesak karena sulit bernapas saat aksi demo,” kata Redana.

Mereka yang sudah dirawat diperbolehkan pulang. Ada yang dijemput keluarga dan rekan-rekannya. ”Totalnya, ada 24 orang yang dirawat. Semua mahasiswi. Tidak ada yang laki-laki,” ujarnya.

Redana mengatakan, tidak ada mahasiswa yang luka akibat bentrokan dengan kepolisian. Tidak mahasiswa yang luka parah dari aksi demo itu. “Semua murni karena kecapekan, tidak sarapan, lemas, dan pingsan. Apalagi, mereka juga kena gas air mata,” bebernya.

Sopiana, mahasiswa yang juga ikut aksi mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara.  Dia mengaku, pingsan saat ikut demo. Karena, saat anggota polisi menembakkan gas air mata, massa bubar menghidarkan diri. ”Saya yang berada ditengah malah kehimpit teman lain. Lalu gas air mata cukup dekat. Mata saya perih, pusing, sehingga saya pingsan. Bangun-bangun sudah ada disini (RS Bhayangkara),” kata Sopiana.

Sementara, mereka yang dirawat di RSUP NTB, tiba sekitar pukul 15.00 Wita. “Dievakuasi langsung oleh petugas medis di sana (DPRD NTB) karena ada keluhan kena gas air mata,” kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP NTB Solikin.

Ketiga korban adalah dua wanita dan satu pria. Masing-masing berasal dari perguruan tinggi yang berbeda. Dari Unram, UMMAT, dan UIN Mataram. Ketiganya langsung ditangani dokter jaga IGD.

Setelah kondisi mereka membaik, dokter jaga IGD memperbolehkan mereka pulang dan disarankan untuk beristirahat. Karena ketiga korban itu datang menggunakan ambulans, maka RSUP NTB mengantar mereka kembali ke DPRD NTB. “Kami ingatkan untuk pulang dan langsung istirahat,” tandasnya. (arl/yun/r1)

www.liputanntb.id - Joni Irawan
sumber : lombokpost.net




×
Berita Terbaru Update