Harga Bahan Pokok (Bapok) di Pasar Induk Dompu, terus mengalami kenaikan akibat Covid-19, Minggu, 12 April 2020.(Suara NTB/jun) |
Namun demikian, kondisi tersebut sama sekali tidak membuat harga komoditi pasokan luar daerah tersebut menurun, tetapi justru merangkak naik. “Barang ini sudah naik semua sekarang, cuma pembelinya sepi,” terang dia.
Jika biasanya harga Bapok sangat ditentukan tingkat kebutuhan konsumen di lapangan. Berbeda halnya di tengah pandemi Covid-19 ini. Pasokan meningkat justru bersamaan dengan harganya.
Untuk cabai rawit misalnya, dari kisaran harga Rp45-Rp50 ribu/Kg kini naik menjadi Rp70 ribu/Kg. Cabai keriting tetap bertahan pada Rp30 ribu/Kg. Sementara bawang putih dari Rp30 ribu/Kg naik sampai Rp50 ribu/Kg, tomat Rp20 ribu/Kg dari Rp17 ribu/Kg pada pekan kemarin. “Bawang merah tetap stabil dia Rp20 ribu karena barangnya melimpah disini,” jelasnya.
Naiknya harga komoditas pertanian dari luar daerah ditengah sepinya pembeli ini, lanjut Nurjanah, memaksanya untuk menghentikan penyetokan dalam jumlah besar. Sebab potensial membuatnya mengalami kerugian karena bahan pokok busuk tak laku terjual.
Untuk cabai rawit misalnya, dalam sehari biasanya mampu terjual 30 Kg. Namun akibat ancaman penyebaran Covid-19 hanya laku terjual 10 Kg. Pun demikian dengan bawang putih, bawang merah serta komoditas lain yang dibutuhkan pengusaha warung makan, bakso dan sebagainya.
“Sekarang kan sudah banyak tutup warung-warung makan itu, kalau seandainya buka semua pasti laku jualan. Karena pelanggan saya semuanya di sana. Mau tidak mau selama Corona ini kita ambilnya sedikit saja,” pungkasnya.
sumber : suarantb.com