www.liputanntb.id – Program pemerintah pusat yang selama ini dikenal dengan bantuan pangan non tunai (BPNT), bulan september ini telah menginjak usia genap satu tahun penerapannya di Kabupaten Sumbawa setelah berubah nama menjadi Program Sembako.
Di Indonesia program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017.
"Bulan September ini persis satu tahun program sembako berjalan, tahun 2019 lalu program ini bernama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). kata kepala bidang linjamsos Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Mirajuddin, M.M",
Lanjutnya, Berubah nama menjadi Program Sembako terjadi sejak bulan januari 2020 lalu, dan program bantuan ini sangat berpengaruh kepada masyarakat terutama dimasa pandemi Covid -19 saat ini. Karena bantuan bantuan pemerintah saat ini sangat diharapkan.
Kepala bidang linjamsos yang diwawancarai dirumah salah satu penyalur bantuan sembako kelurahan Uma Sima yang juga agen brilink Joni Irawan, lebih lanjut menjelaskan, perbedaan yang ada antara Program BPNT dengan Program Sembako saat ini adalah kenaikan Indeks bantuan yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) serta tambahan pilihan komoditas yang telah ditentukan.
“Perubahan yang paling signifikan itu dari nominal bantuan yang didapatkan masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) dari Rp110.000 menjadi Rp150.000 per KPM per bulan. Bahkan saat ini KPM menerima bantuan sebesar 200.000 per bulan. Selain beras dan telur, dalam program sembako juga bertambah komoditasnya, harus ada unsur protein nabati atau vitamin/mineral,” katanya.
Mirajuddin berharap semoga bantuan ini benar benar bermanfaat dan dapat dipergunakan sebaik baikya, kemudian bagi penyalur bantuan sembako ini juga, semoga dapat melaksanakan sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat. Demikian
Reporter : Joni irawan