Joni Irawan
Joni Irawan
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

All England Kebangetan, Wakil Indonesia Sulit Makan di Inggris

 

Panitia All England memang kebangetan, dikabarkan bahwa wakil Indonesia mengalami kesulitan mendapatkan makanan di Inggris. (foto: YouTube All England

LIPUTAN NTB - Panitia All England memang kebangetan. Wakil Indonesia dikabarkan mengalami kesulitan mendapatkan makanan di Inggris. Beberapa hari lalu kabar menyedihkan datang dari para pebulu tangkis Indonesia di turnamen All England.


Setelah dipaksa mundur secara sepihak dari turnamen All England, para pemain dikabarkan mendapat perlakuan kurang pantas bahkan sempat kesulitan mendapat makan.


Hal ini merupakan buntut dari insiden dikeluarkannya seluruh tim Indonesia dari kompetisi lantaran disinyalir berada dalam satu pesawat dengan orang positif covid-19.


Para atlet yang harus isolasi mandiri di hotel selama 10 hari sempat kesulitan mendapat makanan layak lantaran pihak hotel hanya menyediakan sarapan.


Dalam jumpa pers di Kemenpora, Menpora Zainudin Amali mengatakan masalah tersebut telah ditangani oleh kedutaan besar Indonesia di Inggris dengan sigap.


"Dari Dubes, sudah ada kabar bahwa logistik dari para atlet sudah disuplai dengan maksimal, meskipun tak bisa bertemu secara fisik, tetapi kebutuhan mereka yang layak sudah dipenuhi," kata Menpora Zainudin Amali.


Terkait dengan keputusan BWF, Menpora Zainudin Amali menyayangkan sikap panita penyelenggara yang dinilai tidak adil dan diskriminatif.


Menurutnya, jika ada pemain atau panitia yang bersinggungan dengan pemain atau tim Indonesia, seharusnya juga dikarantina.


Seharusnya, untuk tes itu berlaku untuk semuanya. Kalau alasannya, terindikasi Covid-19 karena sudah bercampur dengan penumpang yang terkonfimasi covid-19, maka siapa saja yang berbaur di lapangan dengan pemain Indonesia, harus dites semua," tegas Amali.


"Apa yang terjadi ke atlet Indonesia, jadi permasalahan dunia, dunia harus tahu atas apa yang terjadi di All England 2021. Ada ketidakprofesionalan dan diskriminasi," tutupnya. sumber : genpi



Berbagi

Posting Komentar