Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Pasca-MotoGP, Bukit di Bypass BIL-Kek Mandalika Gersang, Tanamannya Layu

SUDAH LAYU: Seorang pengendara melintas di bypass BIL-KEK Mandalika, Selasa (28/6). Tampak tanaman di pinggir jalan layu akibat kurangnya perawatan. (Dedi/Lombok Post)

LIPUTANNTB.CO,ID - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta penghijauan di jalur bypass Mandalika untuk dioptimalkan. ”Penyiraman pohon di sekitar jalan, minimal dua kali sehari, pagi dan sore. Pupuk juga ditambah, agar pohonnya subur,” kata Basuki saat meninjau bypass Mandalika, Senin (27/6).

Penghijauan di koridor jalan kawasan Sirkuit Mandalika jadi atensi Menteri Basuki. Tak lepas dari instruksi Presiden Joko Widodo, yang menginginkan jalan menuju Mandalika tersebut terlihat asri dan hijau. Sehingga sedap dipandang pengendara maupun wisatawan yang melintas.

Karena itu, ia meminta agar pihak terkait bisa menjaga hingga mengoptimalkan penghijauan di bypass Mandalika. Terutama pada median jalan dan bukit-bukitnya. Dengan melakukan penyiraman lebih insentif serta penambahan pupuk.

Nantinya, pembangunan jalan akses Mandalika dan ruas jalan Kuta-Keruak menjadi empat lajur diharapkan bisa mengubah wajah kawasan Mandalika. Namun, pembangunan tersebut diharapkan Menteri Basuki, diikuti juga dengan kesadaran masyarakat dan pemerintah setempat, untuk menjaga keindahan serta keasriannya.

Penataan bypass Mandalika sepanjang 17,3 kilometer dilakukan Kementerian PUPR, untuk menyambut event MotoGP yang digelar Maret lalu. Meliputi penghijauan dengan rumput dan pohon di median jalan dan bukit sepanjang bypass Mandalika.

Kemudian dilanjutkan dengan pelebaran jalan Kuta-Keruak sepanjang 5,3 kilometer. Dengan menambah lajur eksisting menjadi empat lajur. Serta pembuatan saluran drainase beton, di tepi luar badan jalan.

Selain itu, Kementerian PUPR juga menata koridor kawasan Mandalika yakni penataan Bundaran BIL, Bundaran Songgong, Plaza Parkir Songgong, Bundarang Triputri, serta segmen II Jalan Kuta-Keruak. Terdiri dari gerbang dan artwork sirkuit, zona landmark sirkuit, zona landmark Pertamina, zona landmark main event, dan zona landmark Lombok.

 i k l a n

Proyek jalan Mandalika tersebut menjadi percontohan jalan nasional. Kepala Dinas PUPR NTB Ridwan Syah mengatakan, standar jalan nasional, meliputi pembangunan ruas jalan yang memenuhi persyaratan. Termasuk dari sisi keindahan dan keasrian serta landscape.

Untuk keindahan jalan, kata Ridwan, dilakukan dengan penghijauan di bukit yang berada sisi jalan. ”Termasuk kami diminta agar ruas jalan terlindungi dari pedagang atau bangunan kios permanen,” katanya.

Di jalan sepanjang 17,3 kilometer tersebut, terdapat dua titik yang kerap menjadi pemberhentian masyarakat saat melintas. Yakni di bukit menangis serta bukit dengan tulisan Bypass BIL-Mandalika.

Di bukit dengan tulisan Bypass BIL-Mandalika ditata dengan menambahkan bunga dan dibuatkan tangga untuk naik ke atas. Kemudian dibuatkan semacam mini rest area. Tentunya bukan dimaksudkan untuk tempat masyarakat berjualan secara permanen.

Adapun di bukit menangis, menjadi lokasi edukasi kepada masyarakat. Yang bisa menjelaskan dari sisi ilmu geologi terjadinya fenomena keluarnya air dari celah bukit. ”Supaya orang tidak salah memahami,” jelas Ridwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Julmansyah yang diminta tanggapan soal instruksi Menteri Basuki untuk optomalisasi penghijauan di bypass Mandalika, enggan memberikan jawaban. Pesan singkat yang dikirimkan ke nomor WhatsApp hanya dibaca.

Padahal atensi Menteri Basuki tak lepas dari kondisi bypass Mandalika saat ini. Setelah event MotoGP digelar, bukit-bukit yang semula hijau kembali gersang. Tumbuhan yang ditanam di sisi bukit layu dan menyisakan jaring-jaring yang menghitam. (dit/r5) sumber : lombokpost.jawapos.com

Berbagi

Posting Komentar