Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Diduga Peras Pasien, Dua Nakes RSUD Bima Dipecat

PASIEN: Mobil ambulance yang membawa pasien tiba di IGD RSUD Bima. (FIRMAN/LOMBOK POST)

LIPUTANNTB.CO.ID, BIMA - Dua orang Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Bima dipecat. Keduanya ketahuan memeras pasien yang membutuhkan donor darah.

Parahnya lagi, untuk memperoleh pendonor darah, keluarga pasien harus berurusan dengan calo dari pihak luar RSUD. Untuk mendapat pendonor darah, pasien dimintai uang Rp 1 juta.

Direktur RSUD Bima drg H. Ihsan membenarkan telah memecat dua Nakes yang diduga sering memintai uang pelicin kepada pasien. “Keduanya sudah dipecat. Untuk kepala ruangan kami berikan surat peringatan,” kata dia ditemui di RSUD Bima, kemarin (13/7).

Dua Nakes itu tercatat sebagai tenaga kontrak. Mereka sudah dua kali dilaporkan keluarga pasien yang merasa dirugikan. “Keluarga pasien ada yang dimintai uang hingga Rp 1 juta untuk mendapatkan pendonor. Itu laporan dari keluarga pasien yang masuk ke kami,” jelasnya.

Praktik percaloan tidak hanya dari orang dalam manajemen RSUD Bima. Tetapi juga melibatkan orang luar rumah sakit.

“Untuk calo dari luar pegawai, saya tidak bisa berbuat banyak. Karena calo-calo itu orang di luar dari manajemen rumah sakit,” ucapnya.

Ihsan mengungkapkan, modus kedua Nakes meminta uang pelicin kepada keluarga pasien agar bisa dilayani cepat. Juga bisa didahulukan untuk mendapatkan donor darah. ’’Kepala Ruangan kedua Nakes juga kami sanksi. Karena dianggap lalai dalam pengawasan,’’ tegasnya.

Bagi calo di luar manajemen RSUD, dia meminta kepada korban langsung melaporkan ke polisi. “Kami tidak memiliki kewenangan kalau pelaku dari luar,” terangnya.

Dia mengakui, kebutuhan darah pasien setiap harinya meningkat. Sementara, stok daerah di RSUD Bima selalu kekurangan. “Stok darah hanya dimiliki RSUD Bima, tetapi yang membutuhkan darah hampir seluruh instalasi rumah sakit di Bima. Mereka mengambil ke kita,” ungkapnya.

Selain membersihkan calo, Ihsan menambahkan, pihaknya saat ini sedang fokus menekan persoalan attitude Nakes dan tenaga medis yang kerap dikeluhkan pasien. “Kami memiliki komitmen perbaiki keluhan yang selama ini terlontar dari pasien, terutama terkait sikap maupun tingkah laku Nakes,” tandasnya. (man/r8) sumber : lombokpost.jawapos



IKLAN : AYO BERGABUNG DI PBI


Berbagi

Posting Komentar