Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

11 Jenis Pakaian Adat Sumbawa, NTB



11 Jenis Pakaian Adat Sumbawa, NTB


Pakaian adat Sumbawa atau Pangkenang adat Samawa (Bahasa Sumbawa) dalam tata cara pemakaiaannya selama ini, terdapat banyak perbedaan serta belum sepenuhnya sempurna. Berbagai bentuk dan gaya pakaian adat Samawa merupakan keragaman tata busana yang memperlihatkan tingginya cita rasa berbusana Tau Samawa (orang Sumbawa).


Melalui proses pengkajian dan standarisasi yang dilakukan oleh Tim Pengkaji Lembaga Adat Tana Samawa dihasilkan standarisasi yang menjadi pedoman dalam berbusana adat Sumbawa.  Hasil pengkajian tersebut terdapat beberapa jenispakaian adat dan kombinasi, namun secara umu masih dalam bentuknya yang khas meski pada beberapa bagian ada yang sudah disentuh dengan kelengkapan lain agar tercapai nilai-nilai religiusitas seperti pemakaian dalaman, jilbab dasar, dan lain-lain.


Hasil kajian dan standarisasi tertuang dalam pembagian ragam dan jenis pangkenang adat Samawa sebagai berikut:


1. Pangkenang Lonas Pabite


Lonas Pabite artinya remaja yang bergaya atau gaya remaja. Pangkenang adat ini diperuntukan bagi remaja dan pemuda dikenakan dalam berbagai kesempatan budaya, penyambutan tamu baik di dalam maupun di luar daerah.




Pakaian Pria terdiri dari : Sapu Alang Tokko Mako Turen Den, Pabasa Alang Salempang Lipat Dua, Kere Alang dikenakan dengan cara "Tepong gadu" yakni melipat kain dipinggang kiri dan kanan, lalu diberi Parabat. Panjang kain kira-kira 10 cm di bawah lutut. Lamung Taruna Lengan, Saluar Belo, Parabat, Salepe, Alas kaki (sepatu sandal/sepatu)


Pakaian Wanita terdiri dari : Sapu Kidasanging diletakkan di atas sanggul punyung belakang, Lamung Pene diberi hiasan dengan teknik border/payet (cepo/cila), Kere Alang, Bebat (stagen) dan Parabat, Assesoris: Kemang Bagegar/Kemang Kanentek (tiga batang), Bengkar Tarowe (anting), Kemang Sumping, Tonang Mastora (kalung), Ponto (gelang), Salepe, Alas kaki (selop terbuka ).


2. Pangkenang Lonas Panemu


Lonas Panempu berarti Remaja/pemuda yang mengikuti/menghadiri suatu kegiatan.  Pakaian yang dihajatkan untuk remaja dan kaum muda yang belum menikah ini dikenakan dalam berbagai kesempatan budaya, penyambutan tamu baik di dalam maupun di luar daerah.




Pakaian Pria Terdiri Dari : Sapu Alang Tokko Mako Turen Den/Layar Pele, Pabasa Alang Salonang dengan empat lipatan, Kere Alang dikenakan dengan cara "Tepong gadu" yakni melipat kain dipinggang kiri dan kanan, lalu diberi Parabat. Panjang kain -+ 10 cm di bawah lutut.  Lamung Taruna Lengan lengan panjang, Saluar Belo  Parabat,Salepe, Alas kaki (sepatu sandal/sepatu)


Pakaian Wanita Terdiri Dari : Sapu Kidasanging disampirkan di bahu kiri, Lamung Pene diberi hiasan dengan teknik border/payet (cepo/cila), Kere Alang, Parabat, Bebat (stagen), Assesoris: Kemang Bagegar/Kemang Kanentek (tiga batang), Bengkar Tarowe (anting), Kemang Sumping, Tonang Mastora (kalung), Ponto (gelang), Salepe, Alas kaki (selop terbuka),


3. Pangkenang Salonang Antin


Istilah Salonang Antin diambil dari cara pemakaian Pabasa Alang/Salempang sang pria dalam jenis pakaian adat ini. Pangkenang adat Salonang Antin seperti halnya Lonas Pabite dan Lonas Panempu dikenakan dalam berbagai kesempatan budaya, penyambutan tamu baik di dalam maupun di luar daerah.




Pakaian Pria Terdiri Dari : Sapu Alang Tokko Baringin Nyungkar, Pabasa Alang Salonang dengan empat lipatan , Kere Alang dikenakan dengan cara “Tepong Belo, Lamung Kurung, Parabat , Salepe , Alas kaki (sepatu sandal/sepatu),


Pakaian Waita Terdiri Dari :  Cipo Cila, Lamung Pene diberi hiasan dengan teknik border/payet (cepo/cila), Kere Alang, Bebat (stagen) dan parabat, Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah),  Alas kaki (selop terbuka), Assesoris:  Pasak/Bengkar (dikenakan oleh remaja putri yang tidak berjilbab), Tonang Mastora (kalung), Ponto (gelang)


4. Pangkenang Rama Nempu


Rama atau khalayak adalah masyarakat umum. Pangkenang ini digunakan untuk yang sedang menghadiri acara budaya, seperti itulah deskripsi dari pakaian adat Rama Nempu. Dipakai oleh pemuda/pemudi serta kalangan dewasa salam berbagai acara.




Pakaian Pria terdiri dari : Sapu Alang Tokko Pamale, Pabasa Alang Salempang Lipat Dua,Kere Alang "Tepong Belo", Lamung Taruna Lengan Panjang,Parabat,Salepe, Alas kaki (sepatu sandal/sepatu)


Pakaian Wanita terdiri dari : Cipo Cila, Lamung Pene diberi hiasan dengan teknik border/payet (cepo/cila), Kere Alang, Bebat (stagen), Alas kaki (selop terbuka), Assesoris: Pasak/Bengkar (dikenakan oleh Pakaian Wanita terdiri dari : yang tidak berjilbab), Karabu (Bros), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah)


5. Pangkenang Pajatu Juran


Pajatu Juran berarti Pengatur atau penguasa wilayah. Disebabkan pakaian adat ini dihajatkan untuk dipakai oleh para panitia, pengatur kegiatan ataupun pejabat di suatu wilayah tertentu seperti kelurahan, desa dan lain-lain.



Pakaian Pria terdiri dari : Sapu Alang Tokko Kampung, Pabasa Alang Salempang Lipat Empat, Kere Alang Tepong Belo, Lamung tutup (jas tutup), Parabat, Salepe, Alas kaki (sepatu sandal/sepatu)


Pakaian Wanita terdiri dari : Cipo Cila, Lamung Kurung Bela Dada, Kere Alang, Bebat (stagen), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Memakai alas kaki (Selop), Asesoris: Karabu (Bros)


6. Pangkenang Pasak Panempu


Pasak Kanadi dimaknai sebagai tokoh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat. Pakaian adat ini dikenakan oleh para tokoh dan sesepuh dalam berbagai kesempatan terutama sebagai pengatur dan pelaksana kegiatan adat, budaya dan lain-lain.




Pakaian Pria terdiri dari : Katopong berwarna keemasan dengan hiasan buku Bambang Tanpa Pucuk, Lamung tutup (jas tutup) warna terang seperti: krem, coklat susu, coklat keemasan, hijau muda, biru muda. Kere Alang Tepong Belo, Assesoris: rantai saku, Parabat, Salepe, Alas kaki (sandal/sepatu sandal).


Pakaian Wanita terdiri dari : Sarangan Cila, Lamung Kurung, Kere Alang, Bebat (stagen), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Alas kaki (Selop terbuka), Asesoris: Karabu (Bros).


7. Pangkenang Pasak Kanadi


Jika Pasak Kanadi dalam peran sang pemakai sebagai pelaksana/pengatur dan lain-lain. Maka Pasak Panempu digunakan oleh tokoh masyarakat ketika menghadiri/mengikuti acara-acara budaya serta seremonial lainnya.




Pakaian Pria terdiri dari : Sapu Alang Tokko Mako Turen Den, Lamung Kurung warna terang seperti: krem, coklat susu, coklat keemasan, hijau muda, biru muda.Kere Alang Tepong Belo, Assesoris: rantai saku, Parabat, Salepe, Alas kaki (sandal/sepatu sandal).


Pakaian Wanita  terdiri dari : Cipo Cila, Lamung Pene, Kere Alang, Bebat (stagen), Assesoris: Karabu (bros), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Alas kaki (Selop terbuka)


8. Pangkenang Lante Lumar


Seperti halnya Pasak Kanadi, pangkenang Manca Kanadi juga diperuntukan bagi tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh budaya yang dituakan dalam masyarakat baik sebagai pelaksana kegiatan maupun dalam rangka menghadiri kegiatan budaya dan seremonial lainnya.




Pakaian Pria terdiri dari : Katopong warna hitam dengan hiasan buku Bambang Sopo Antin, Lamung tutup (jas tertutup) warna gelap seperti: hitam, biru tua, hijau gelap, maroon, coklat tua, dan lain-lain. Kere Alang Tepong Belo, Parabat, Salepe, Alas kaki (sandal/sepatu sandal), Assesoris: rantai saku.


Pakaian Wanita  terdiri dari : Sarangan Cila (selendang bersulam),Kebaya Kurung, Kere Alang, Bebat (stagen), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Alas kaki (Selop terbuka), Assesoris: Karabu (bros).


9. Pangkenang Manca Kanadi


Pakaian adat ini dikenakan dalam acara yang tidak terlalu resmi seperti pada upacara adat maupun sebagai pelaku dalam kegiatan budaya.




Pakaian Pria terdiri dari : Sapu Alang Tokko Lete Mega/Mako Turen Den, Lamung tutup (jas tertutup) warna hitam, biru tua, hijau gelap, maroon, coklat tua, dan semua jenis warna gelap.Kere Alang Tepong Belo, Parabat, Salepe, Alas kaki (sandal/sepatu sandal), Assesoris: rantai saku.


Pakaian Wanita  terdiri dari : Cipo Cila, Lamung Pene, Kere Alang, Bebat (stagen), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Alas kaki (Selop terbuka), Assesoris: Karabu (bros).


10. Pangkenang Lante Gadu


Lante Gadu secara harfiah diartikan sebagai pakaian para menteri. Pakaian adat ini merupakan pakaian adat resmi dan lengkap untuk tokoh masyarakat maupun pejabat pemerintah dalam menghadiri acara/seremonial resmi.




Pakaian Pria terdiri dari : Katopong warna hitam; buku Bambang Telu Antin, Lamung tutup (jas tertutup) warna gelap seperti: hitam, biru tua, hijau gelap, maroon, coklat tua, dan semua jenis warna gelap. Kere Alang (sabidang; ukuran setengah sarung), Saluar belo (celana panjang), Parabat, Keris dan Sapu Kidasanging, Selepe, Alas kaki (sandal/sepatu sandal), Assesoris: rantai saku.


Pakaian Wanita  terdiri dari : Leang Pabarat (selendang besar bersulam), Lamung Kurung Bini (bersulam benang emas), Kere Alang, Bebat (stagen), Memakai jilbab dasar dan dalaman (muslimah), Alas kaki (Selop terbuka), Assesoris: Karabu (bros).


11. Pangkenang Batedung Tuntang


Batedung Tuntang disebut juga dengan istilah “Bakere Dua” artinya memakai dua lembar sarung. Nama Batedung Tuntang diambil dari tatacara bersarung bagi sang wanita. Satu lembar disarungkan dan satu lembar dijadikan kerudung. Keunikan dari busana ini khususnya busana wanita adalah terletak pada padupadan warna antara kain kerudung, kebaya berbunga dan kain sarung. Adapun busana pria menampakkan pengaruh busana melayu. Dikenakan pada acara tidak resmi dalam kegiatan kemasyarakatan.




Pakaian Pria terdiri dari : Kopiah hitam, Lamung Kurung, Kere Palekat/Kere Ragi Bungkis, Saluar Belo, Alas kaki (sandal)


Pakaian Wanita  terdiri dari : Kere Ragi Bungkis (Kere Sabe), Kebaya, Kere Palekat, Bebat (stagen), Assesoris: Karabu (bros). Sumber : jokembe.com/budaya

Berbagi

Posting Komentar