Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Amman Mineral (AMMN) Siap Gelontorkan Rp 31 Triliun pada Tahun Ini

Aktivitas penambangan di area operasional Amman Mineral (AMMN). (Foto: Amman Mineral)

LIPUTANNTB.NET – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akan bertransformasi menjadi perusahaan miner to smelting yang terintegrasi penuh, setelah menyelesaikan proyek smelter.


“Amman Mineral mengungkapkan bahwa total belanja modal (capex) untuk ekspansi dan pemeliharaan mencapai US$ 2 miliar (Rp 31,2 triliun) pada tahun 2024, yang akan didanai oleh utang,” tulis Mandiri Sekuritas dalam ulasannya, yang memuat ringkasan dari Mandiri Investment Forum 2024, dikutip pada Jumat (15/3/2024).


Amman Mineral mengoperasikan tambang Batu Hijau di Pulau Sumbawa, NTB, yang merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Cadangan fase 7 akan habis pada 2024 (37 juta ton per Desember 2023) dan fase 8 (458 juta ton per Desember 2023) akan memperpanjang umur tambang hingga 2030.


Emiten berkode saham AMMN tersebut juga telah mengidentifikasi prospek tembaga dan emas lainnya di area kontrak IUPK, termasuk proyek Elang, dengan total cadangan yang diperkirakan mencapai 1,41 miliar ton pada Desember 2023. “AMMN menyebutkan studi kelayakan definitif untuk proyek Elang akan selesai pada 2024,” ungkap Mandiri Sekuritas.


Tambang Elang akan menggunakan infrastruktur tambang Batu Hijau, seperti pabrik pengolahan, fasilitas limbah, pembangkit listrik, bengkel, pelabuhan, hingga smelter. Adapun bijih yang dihasilkan dari Elang akan diangkut melalui conveyor baru ke tambang Batu Hijau untuk diproses.


Karena itu, fasilitas conveyor tersebut akan menjadi belanja modal utama untuk tambang Elang. “Manajemen AMMN menyebutkan bahwa belanja modal untuk tambang Elang akan dimulai pada 2027, setelah pengembangan smelter selesai,” sebut Mandiri Sekuritas.


Saat ini, AMMN tengah mengembangkan smelter tembaga berkapasitas 900 ribu ton per tahun, dengan target penyelesaian mekanis pada Mei 2024. Smelter ini bertujuan untuk memproduksi katoda tembaga dan emas serta perak batangan, termasuk produk sampingan lainnya.


Per Desember 2023, progres konstruksi smelter tersebut mencapai 76%, melebihi target awal yang sebesar 72%. Total belanja modal yang dialokasikan sebesar US$ 1,1 miliar, dimana AMMN telah menghabiskan dana US$ 600 juta hingga akhir 2023.


Editor: Jauhari Mahardhika

LIPUTANNTB.NET – Joni Irawan

Sumber : JAKARTA, investor.id 

Berbagi

Posting Komentar