Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Respon Masyarakat Terhadap Harga Beras SPHP Cukup Baik, Tapi Kini Penyalur Atau RPH dikurangi

Hanafi
Pimpinan Cabang Perum Bulog Sumbawa 

LIPUTANNTB.NET -- Pimpinan Cabang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumbawa, mengingatkan para pedagang tidak menjual beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan atau SPHP di atas harga eceran tertinggi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Karena sejak diluncurkan, beras SPHP ini bertujuan untuk menstabilkan harga pangan. 


Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Hanafi, Senin (4/3/2024), mengatakan untuk dapat menjual beras SPHP, pedagang harus menjalin kemitraan dengan Bulog. Kemitraan ini namanya Rumah Pangan Kita (RPK), Saat ini diakui Hanafi sudah ada banyak pedagang atau RPK di wilayah Sumbawa yang bermitra dengan pihaknya. 



Terhadap pedagang yang menjual beras SPHP, Bulog Sumbawa mengingatkan agar tidak menjual melebihi harga eceran tertinggi. Mengingat respon masyarakat terhadap beras SPHP cukup baik, selain karena harganya yang murah, kualitasnya juga bagus. 


"Kami akan menindak pedagang yang memang bermitra dan menjual beras SPHP di atas HET. Jika pedagang yang belum bermitra, ini yang terus kami pantau. Jadi bagi masyarakat, jangan khawatir, karena stok beras aman," katanya.


Sementara itu, disisi lain RPH saat ini dikurangi jumlahnya, karena Bulog kini  sedang melakukan langsung program operasi pasar. Jadi yang biasanya RPH mendapat 20 zak beras SPHP 5Kg kini dikurangi menjadi 15 zak disetiap kali pembelian.


Untuk ketahui harga penjualan beras SPHP tersebut oleh RPH atau pedagang sebesar 10.900 rupiah perkilogram dan tidak boleh dijual diatas harga tersebut, tandas Hanafi.


Pihak Bulog telah memberikan kemudahan bagi pembeli yang ingin memastikan harga eceran tertinggi beras SPHP dengan harga semua sama rata. Sehingga apabila ditemukan pedagang menjual melebihi harga tersebut, bisa segera dilaporkan. 


Reporter JONI IRAWAN 

Berbagi

Posting Komentar