LIPUTANNTB.NET - Kantor Desa Serading yang dibangun lebih kurang 31 tahun yang lalu, saat ini dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Banyak
kaso dan kerangka atap yang sudah dalam keadaan keropos dan rapuh. Dan sudah
tidak mampu lagi untuk menopang beban genteng yang ada diatasnya. Dan
diperlukan tiang penyangga agar bangunan tersebut tidak roboh. Bahkan temboknya
pun sudah ditempel lapis dengan papan untuk menahan tembok yang retak terbuka.
Kondisi
tersebut diperparah dengan bekas gempa yang terjadi pada 2018 lalu. Diisertai
saat ini sering pula terjadi angin yang akhir-akhir ini kerap melanda Desa
serading dan sekitarnya. Yang tentu saja hal tersebut sangat mengkhawatirkan
akan ambruknya Kantor Desa tersebut.
Walau
Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tapi kondisi sampai dengan
hari ini (Rabu, 19-Juni-2024) ruang pertemuan yang sangat tidak layak lagi
untuk digunakan, tetap digunakan oleh pemerintah desa seranding, sebagai tempat
pembagian Bantuan Beras 10 Kg.
Pantauan
wartawan LIPUTAN NTB dari sisi pelayanan terhadap masyakarat tetap dilakukan di
ruangan yang tinggal menunggu Ambruk. letaknya pun bersebelahan dengan ruang
Kepala Desa yang sangat parah pula.
“Kondisi
Kantor yang nampak retak terbuka secara keseluruhan dan gelombang pada atapnya,
banyaknya kaso yang rapuh, sebenarnya sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu. Namun kondisi sekarang sudah
begitu mengkhawatirkan sehingga untuk dikosongkan tidak mungkin berpindah
kemana, pasalnya untuk pelayanan
masyarkat pun tak mungkin dilakukan di
rumah kepala desa atau perangkat Desa.
Dengan
kondisi yang sangat mengkhawatirkan keselamatan jiwa, Kepala Desa Sahabuddin HM mengaku, sangat khawatir kantor desa ambruk.
"Bangunan
kantor desa yang dibangun 31 tahun lalu. Namun, karena ada musibah gempa
mengakibatkan pondasi turun dan dinding samping kiri dan kanan belakang retak
terbuka tidak siku lagi," ujar
kades saat ditemui di Kantor Desa Serading, Rabu.
Akibat
kondisi fisik bangunan sudah tidak layak lagi, maka kami merasa was-was,"
ungkapnya.
Dia
berharap, kepada dinas terkait di Pemkab Sumbawa segera membantu untuk
memperbaikinya, agar kejadian tidak diinginkan dapat diantisipasi.
"Permohonan
perbaikan ini sudah kami sampaikan ke Dinas terkait, dan ke DPRD Sumbawa.
tegasnya.
Lebih
lanjut dia mengemukakan, kantor desa sebagai pelayanan kepada masyarakat selalu
banyak dikunjungi warga.
"Belum
lagi petugas di kantor ini ada sekitar lebih kurang 21 orang. Dia khawatir saat petugas
melayani warga terjadi hal yang tidak diinginkan akibat kondisi bangunan rawan
terjadi ambruk," tandasnya. Demikian.
Reporer
Joni Irawan