Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Kapal Tanker Minyak Terbalik Dekat RI, Bawa 1,4 Juta Liter BBM

The Golden Ray cargo ship is capsized near a port on the Georgia coast, Sunday, Sept. 8, 2019. Rescuers were searching Sunday for multiple crew members of the ship that overturned and caught fire in St. Simons Sound, Ga. (Buff Leavy/The Brunswick News via AP)

LIPUTANNTB.NET. - Sebuah kapal tanker berbendera Filipina yang membawa 1,4 juta liter bahan bakar minyak (BBM) industri terbalik dan tenggelam di lepas pantai Manila Kamis (25/7/2024).

Tumpahan minyak dilaporkan membentang sekitar 3,7 kilometer (km), terbawa arus kuat ke arah timur perairan dekat RI tersebut.

Mengutip AFP, Kapal nahas itu bernama MT Terra Nova. Awalnya, kapal sedang menuju pusat kota Iloilo ketika tenggelam di Teluk Manila, hampir tujuh kilometer (4,3 mil) dari kota Limay di provinsi Bataan dekat ibu kota.

Kejadian berlangsung dini hari saat angin kencang dan gelombang tinggi terjadi.

Meski aparat masih menyelidiki kaitan cuaca dengan peristiwa itu, diketahui Filipina memang tengah diterjang Topan Gaemi yang memicu hujan lebat serta angin musom musiman juga melanda Manila serta wilayah sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

"Kami berhasil menyelamatkan 16 dari 17 awak, satu orang hilang," kata Menteri Transportasi Jaime Bautista, dikutip AFP.

"Empat awak kapal menerima perawatan medis," tambahnya.

Sebelumnya Penjaga Pantai Filipina terlebih dahulu melaporkan kapal MT Terra Nova terbalik dan akhirnya tenggelam. Personil perlindungan lingkungan laut telah dikerahkan untuk membantu evakuasi.

Disebutkan bahwa beberapa awak kapal masih dalam pencarian. Tapi tak jelas berapa jumlah pasti orang yang berada dalam kapal tersebut.

Peristiwa ini bukan baru pertama terjadi di Filipina. Pada bulan Februari 2023, sebuah kapal tanker bahan bakar yang membawa 800.000 liter BBM industri juga tenggelam di perairan lepas pulau Mindoro tengah.

Bahan bakar solar dan minyak kental dari kapal tersebut mencemari perairan dan pantai di sepanjang pesisir provinsi Oriental Mindoro. Sehingga menghancurkan industri perikanan dan pariwisata.

Minyak tersebut tersebar di ratusan kilometer perairan yang terkenal memiliki kehidupan laut paling beragam di dunia. Ribuan nelayan diperintahkan untuk tetap berada di pantai sampai mereka dapat menangkap ikan dengan aman, dan berenang juga dilarang. sumber : Jakarta, CNBC Indonesia

Berbagi

Posting Komentar