![]() |
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
(STUDI KASU SMAN 1 MOYO HULU, TAHUN KEDUA 2023/2024 PELAKSANAAN SEKOLAH PENGGERAK)
Ranggdani Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Teknologi Sumbawa
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatka nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepantinngan. Kemudian profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yang diantaranya;
1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
2) Berkebinekaan Global,
3) Mandiri,
4) Bergotong royong,
5) Bernalar Kritis dan
6) Kreatif. Sekolah Penggerak adalah program Merdeka Belajar
Yang Ke 7 dari Kemendikbudritekdikti yang didalamnya ada program Ko Kurikuler yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar. SMA Negeri 1 Moyo Hulu adalah salah satu sekolah penggerak Angkatan kedua yang ditetapkan oleh kemendikbud.
Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu proses pembelajaran yang panjang sehingga pemerintah memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing dari sekolah./ Satuan Pendidikan (Kemendikbudristek 2022).
Seperti halnya peserta didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan belajar mereka, pen-didik dan satuan pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam menggunakannya.Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten satu ataubeberapa mata pelajaran. (Kemendikbudristekdikti, 2022).
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan ber-pikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelaja-ran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi ter-hadap permasalahan di lingkungan seki-tarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pan-casila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan oleh Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu pada tahun kedua pelaksanaan sekolah penggerak adalah Pertama pemimpin sekolah Penggerak membentuk Komite pembelajaran. Komite Pembelajaran adalah sebuah tim di tingkat satuan pendidikan yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru-guru yang dipilih oleh kepala sekolah. Fungsi Komite pembelajaran adalah untuk merancang dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) termasuk merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilasebagai Kokurikuler di sekolah, kedua Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu Mengadakan IHT tentang Kurikulum Merdeka dan KOSP termasuk In Hause Traning (IHT) dalam mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila(P5), ketiga Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu membentuk dan memilih tim fasilitator serta Koordinator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terdiri dari guru guru yang mata pelajaran terintgrasi dalam tema dan modul projek. Keempat Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu memilih Tema projek dan dimensi Profil Pelajar Pancasila (P5).
Pemilihan tema P5 dilaksanakan dalam rapat kecil bersama tim projek, komite pembelajaran dan beberapa orang guru, termasuk semua siswa yang dilibatkan . Kemudian setelah selesai rapat kecil, selanjutnya hasil rapat disampaikan dalam rapat besar yang dihadiri oleh Kepala sekolah untuk mengimplementasikan tema projek yang sudah disepati dan dijadikan kegiatan Kokurikuler di sekolah. Kelima Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu menentukan waktu pelaksanaan, Setelah topik P5 disusun, langkah selanjut-nya adalah menentukan waktu pelaksanaan, merancang alokasi waktu Projek Pengutan Profil Peljarar Pancasila dan mengidentifikasi jumlah total jam projek profil dalam satu pekan.
Keenam Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Moyo Hulu bersama para guru Menyusun dan mengembangkan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta membuat laporan akhir dari kegiatan P5 yang dilakukan oleh tim projek beserta siswa.
Pada tahun Pelajaran 2023/2024 SMA Negeri 1 Moyo Hulu menyepakati 3 (tiga) Projek, Projek 1 Sehat Jiwa dan Raga Melalui Senam Kreasi atau Tari Kreasi melalui Senam Kreasi atau Tari Kreasi yang mengangkat tema Bangunlah Jiwa dan Raganya menciptakan kesempatan belajar murid untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental secara berkelanjutan, projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan menjadi perangkat yang menawarkan titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk meningkatkan kesehatan Jiwa serta raga dari peserta didik. Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni gotong royong dan Kreatif Projek 2 Pemilihan Ketua Osis dan Wakil ketua Osis 2023 Proyek ini memeiliki tujuan untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Proses Demokrasi, Mengembangkan Kepemimpinan dan Kemampuan Manajemen Siswa, Menanamkan Nilai-Nilai Demokrasi dan Etika, Memperkuat Rasa Persatuan dan Kebersamaan di, Melatih Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Analitis, Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas dalam Organisasi Siswa, Meningkatkan Keterampilan Organisasi dan Koordinasi, Menjadi Sarana Pendidikan Politik Praktis di Sekolah, Mengidentifikasi dan Mempromosikan Potensi Kepemimpinan Siswa, Memfasilitasi Evaluasi dan Perbaikan Sistem Pemilihan di Sekolah.
Projek 3 Kreativitas Untuk membuat Baju Adat Sunbawa ( Lamung Pene) Proyek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta kemmpuan untuk memelihara serta melestarikan warisan Budaya dalam hal ini Baju Adat Sumbawa (Lamung Pene). Dengan proyek ini diharapkan dapat membangun tiga dimensi profil Pelajar Pancasila yaitu Bergotong Royong, Kreatif, dan mandiri. Pada proyek ini Peserta didik dapat mempelajari cara membuat baju adat sumbawa (lamung Pene) yang merupakan warisan budaya yang harus tetap di jsgs dsn dilestarikan.
Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.” Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan Abad 21. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Moyo Hulu dapat berjalan kontinyu dan bisa terlaksana dengan baik, dengan dukungan semua tim projek, semua guru, siswa juga kepala sekolah dan akhirnya SMA Negeri 1 Moyo Hulu menjadi contoh Role Model bagi sekolah sekolah lain.