Presiden Joko Widodo ketika memberi keterangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (16/7/2024). (Foto: Biro Pers Setpres) |
LIPUTANNTB.NET -- Presiden Joko Widodo menegaskan, sikap Indonesia
terhadap konflik antara Israel-Palestina tidak akan berubah. Bahkan,
Kepala Negara menyatakan, langkah dan keputusan Indonesia sudah sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia.
"Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Itu
yang terus kita pegang," ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan, Indonesia terus mendukung perjuangan
kemerdekaan Palestina. Terlebih, mereka sudah puluhan tahun berjuang melawan
kependudukan Israel di Palestina secara ilegal.
Pernyataan ini disampaikan Presiden menyusul adaya
pertemuan pemuda Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Menurut
Presiden, pertemuan yang menjadi viral di media sosial itu seharusnya
ditanyakan kepada PBNU.
Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Yahya Cholil Staquf telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
Permohonan maaf disampaikan menyusul adanya pertemuan pemuda NU dengan Presiden
Israel.
"Kami mengerti dan sangat memaklumi dan kami merasakan
hal yang sama bahwa hal ini sesuatu yang tidak patut. Dalam konteks suasana
yang ada saat ini (konflik Palestina-Israel)," ujar pria yang akrab disapa
Gus Yahya itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf
menyayangkan adanya pertemuan dengan Presiden Israel. Kelima orang itu
diketahui mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama ke Israel dan bertemu Presiden
Isaac Herzog.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU.
Bahkan tidak pernah meminta ijin ke PBNU," kata Gus Ipul.
Menurutnya, kepergian lima orang tersebut ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana. Apalagi terjadi di tengah panasnya konflik Israel dan Palestina. sumber : rri.co.id