Joni Irawan
Joni Irawan
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

WNI di Lebanon Diimbau Tak Tunda Dievakuasi

Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha (kanan) dalam pengarahan pers di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta, Jumat (4/10/2024) (Foto: RRI/Retno Mandasari)

LIPUTAN NTB -- WNI yang masih bertahan di Lebanon diimbau agar tidak menunda untuk dievakuasi pemerintah. Adapun pemerintah mulai mengevakuasi WNI dari Lebanon sejak Agustus, menyusul adanya eskalasi perang Hizbullah-Israel. 

“Sangat mengharapkan agar keputusan evakuasi tersebut dilakukan sekarang. Tidak menunda-nunda lagi sampai situasi memburuk,” ujar Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha dalam pengarahan pers di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta, Jumat (4/10/2024). 

Judha mengatakan, saat ini proses evakuasi telah memasuki gelombang lima. Evakuasi akan tetap dilakukan apabila terdapat permintaan dari WNI yang masih berada di Lebanon.

“Jadi proses evakuasi akan terus kita lakukan selama memang WNI meminta untuk dievakuasi. Tapi, yang ingin kami soroti adalah keputusan evakuasi tersebut seharusnya diambil saat ini, jangan menunggu sampai situasi kacau,” ucapnya. 

Menurut Judha, sebab jika evakuasi dilakukan saat terjadi perang terbuka, maka akan menyulitkan prosesnya. Ia mencontohkan, seperti situasi pada perang Lebanon-Israel 2006 yang sempat terjadi di Ibu Kota Beirut. 

“Kalau terjadi perang terbuka dalam jumlah dan skala yang masif, kemampuan kita untuk melakukan evakuasi akan sangat terbatas. Sebagai contoh kalau kita merujuk ke perang Lebanon-Israel tahun 2006, serangannya ke Beirut sangat masif,” katanya.

“Bandara Rafik Hariri itu juga disasar dan runaway nya rusak. Sehingga, opsi evakuasi jalur udara juga ditutup.” 

Judha memastikan, jika terjadi perang terbuka di Ibu Kota Beirut, maka tim evakuasi tidak akan melakukan pergerakan. Sebab, menurutnya pemerintah RI tidak akan menggerakkan WNI di tengah medan pertempuran.

“Karena, itu akan sangat berbahaya, itu kemudian akhirnya yang akan menyulitkan proses evakuasi. Jadi, yang kami tegaskan kami sudah sampaikan pada pertemuan virtual, ambil keputusan sekarang. Kalau mau ikut evakuasi, sekarang saatnya,” kata Direktur PWNI.

Sementara, proses evakuasi WNI melibatkan tim dari tanah air maupun KBRI Beirut, damaskus dan Amman serta kontigen TNI yang bertugas di UNIFIL. Sedangkan, skema evakuasi dirancang melalui jalur darat, laut maupun udara. 

Adapun Kemlu menetapkan status Siaga I untuk Palestina dan Israel, yang saat ini terdapat empat WNI di Palestina dan 231 WNI di Israel. Empat WNI di Palestina merupakan relawan MERC, sedangkan 231 WNI di Israel merupakan mahasiswa magang di institut pertanian. 

Status Siaga I untuk Lebanon, dengan 116 WNI yang masih berdomisili di sana. Kemudian, status Siaga II di Iran dengan 391 WNI dan Siaga III untuk Suriah dengan jumlah 1.201 WNI. Source rri.co.id

 

Berbagi

Posting Komentar