 |
| Pengamat Penyiaran Indonesia, Nuning Rodiyah. (Foto: humas KPI Jakarta) |
LIPUTAN NTB - - Pengamat Penyiaran Indonesia, Nuning Rodiyah menegaskan, media massa tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi. Karena, media massa juga bisa sebagai pengawas dalam Pilkada Serentak 2024.
Ia mengatakan, media memiliki potensi besar untuk mendeteksi pelanggaran yang mungkin terjadi dalam pemilu. Pelanggaran pemilu itu, yakni seperti manipulasi politik.
"Pentingnya kolaborasi antara penyelenggara pemilu dan media dalam menyampaikan informasi. Dengan mengusulkan penyelenggara pemilu agar menggandeng media lokal untuk menyampaikan informasi dan menyebarkan kesadaran akan pemilu kepada audiens," kata Nuning saat berbincang dengan PRO3 RRI, Jumat (1/11/2024).
Nuning mengungkapkan, media harus memperhatikan segmen pendengar mereka. Terutama generasi milenial, untuk memastikan bahwa informasi pemilu dapat dijangkau dengan efektif.
“Teman-teman dilembaga penyiaran, pasti sudah punya sosial media. Live streaming seperti di RRI hari ini, yang kemudian bisa dijangkau berdasarkan video on demand gitu," ucapnya.
Jadi, kata Nuning, masyarakat nantinya meliat setiap saat informasi tersebut. Apa itu nantinya tersaji melalui kanal streamingnya lembaga penyiaran atau lainnya.
"Itu juga menjadi satu keniscayaan dan jauh lebih efektif. Media memiliki tanggung jawab yang besar dalam mensosialisasikan informasi kepada masyarakat," ujarnya. (Intern/Jihan Asti) source rri