Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. /ANTARA/Anadolu/py
LIPUTAN NTB --- Menara kontrol bandara telah memberikan
peringatan mengenai adanya tabrakan dengan burung hanya enam menit sebelum
pesawat penumpang Jeju Air yang mengangkut 181 orang jatuh di daerah Muan,
barat daya Korea Selatan.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kecelakaan itu terjadi
sekitar pukul 9:07 pagi waktu setempat, ketika pesawat Jeju Air keluar dari
landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara
Internasional Muan, di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, 288 kilometer
barat daya Seoul.
BACA JUGA : Putin minta maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan
Menurut konferensi pers pada Minggu oleh Kementerian Tanah,
Infrastruktur, dan Transportasi, Korea Selatan, yang mengawasi keselamatan
penerbangan, menara kontrol memberikan peringatan tersebut pada pukul 8:57
pagi.
Pilot pesawat segera mengumumkan mayday atau
keadaan darurat pada pukul 8:58 pagi dan mencoba mendarat pada pukul 9:00 pagi,
tetapi jatuh tiga menit kemudian pada pukul 9:03 pagi saat mendarat tanpa roda
pendaratan yang dikeluarkan, kata kementerian tersebut.
"Saat mencoba mendarat di landasan pacu No.1, menara
kontrol memberikan peringatan tabrakan dengan burung dan pilot
mengumumkan mayday tak lama setelah itu," ucap kementerian.
Pihak berwenang mengatakan menara kontrol memberi izin untuk
mendarat di arah berlawanan di landasan pacu, setelah itu pilot mencoba
mendarat hingga akhirnya keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding. SUMBER :