Petugas di salah satu SPBU Sumbawa, menolak uang bayar minyak dari warga
- Diposting oleh : Joni Irawan
- pada tanggal : 12/14/2024 05:27:00 PM
Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 di berbagai daerah
kemarin, masyarakat diimbau perlunya waspada karena peredaran uang palsu sering
meningkat pada masa-masa seperti itu.
Tapi kali ini berbeda usai pilkada, ada peredaran uang diduga palsu
yang terjadi di salah satu SPBU di kecamatan Plampang. Hari Sabtu 14 Desember
2024, salah seorang warga Sumbawa, yang sempat membayar minyak kepada petugas
SPBU, dan petugas SPBU menolak menerima uang bayar minyak tersebut karena di
duga palsu.
Yuk Baca : Tak Perlu ke Dukcapil, Begini Cara Cek E-KTP Online
Warga Sumbawa tersebut adalah Ridwan 53 tahun berprofesi
pedagang atau penjual kerupuk.
Menurut Ridwan ia mendapat uang Palsu tersebut dari seorang
pembeli kerupuk yang tidak dikenal, "65 ribu kerupuk saya dibeli tadi,
saya tidak tahu kalo uang 100 ribu itu Palsu" ujar Ridwan.
"Karena senang kerupuk saya di beli sebanyak itu, uang
langsung saya masukan dalam tas dan kembalian 35 ribu pun saya serahkan, jadi nggak
sempat lihat uang pembeli kalo itu uang palsu, terang Ridwan.
Yuk Baca : Ini Harapan Besar Masyarakat Petani Desa Ranan
Kurangnya kewaspadaan masyarakat. Sebab, tidak sedikit
masyarakat yang belum terbiasa mengecek keaslian uang secara teliti.
Menurut UU No.7 tahun 2011 tentang Mata Uang, Rupiah Palsu
didefinisikan sebagai suatu benda yang bahan, ukuran, warna, gambar, dan/atau
desainnya menyerupai Rupiah yang dibuat, dibentuk, dicetak, digandakan,
diedarkan, atau digunakan sebagai alat pembayaran secara melawan hukum.
Yuk Baca : Markas Judi Online Internasional di Jakbar Terbongkar
Pemalsuan Rupiah merupakan tindakan yang melanggar hukum,
merugikan masyarakat, dan dapat menurunkan kepercayaan terhadap Rupiah. Oleh
karena itu, mengenali keaslian Uang Rupiah adalah salah satu upaya pencegahan
pengedaran uang palsu dan sebagai bentuk nyata masyarakat dalam menjaga simbol
kedaulatan negara.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami
cara membedakan uang asli dan palsu agar tidak menjadi korban. Demikian
Reporter Joni Irawan