Joni rawan, S.Pd., M.Si
Joni rawan, S.Pd., M.Si
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Puisi ; Berubah Gagak (Oleh: Irfan HT)

Sumber gambar: Pixabay.com/the1willy

(Penulis adalah Dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Paracendekia NW Sumbawa)


Berubah Gagak (Oleh: Irfan HT)

 

Tiap malam warga mengintip rumahku

Ada gagak megap-megap

Mematuk tiang bendera

Dengan paruh terkoyak, katanya

 

Gagak ditakuti

Kala bertamu, esok pasti ada yang mati

Warga sembunyi di bawah selimut

Menanti kabar satu per satu bergilir pergi

 

Semua mata beradu cepat meratapiku

Cemas mengawal berita duka

Siapa mati?

Kulihat istri, anak, dan tetanggaku

Masih mendengkur

 

Malam aku begadang

Menunggu sang gagak berkunjung kembali

Ingin bertanya kapan giliranku

Bersua mati

 

Darahku sudah lama tak mendidih

Kepala bersujud hutang menjulang ke langit

Puing mimpi telah terbang disapu badai

Perut mereka di rumah, berminggu sudah meronta

Malu hati mengaku, “Akulah makhluk mulia”

 

Jam 12 malam

Sang gagak kalap di atas pohon

Disambar cakar burung besar

Jatuh dan mati di atas trotoar baru

 

Di pagi nan sunyi

Mayat-mayat bergelimpangan

Semua orang kampung mati

Hanya aku saja

Berubah gagak

Bersayap hitam

Merangkak dengan rantai di kaki

Diseret seekor garuda besar

Di pundaknya, seekor musang asyik seringai

Berbagi

1 komentar

  1. Jalaluddin Abdul Kadir
    Jalaluddin Abdul Kadir 16 Februari 2025 pukul 22.26
    Kami menikamti puisi beliau ini. Terima kasih kepada Pak Irfa.