LIPUTANNTB.NET - Sumbawa, 26 April 2025 - "Orang yang tidak membaca tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang yang tidak bisa membaca."
Sebuah kutipan yang menjadi pintu pembuka agenda literasi di STKIP Paracendekia NW Sumbawa. Bertempat di Aula II Kampus, Sabtu, 26 April 2025, The Green Campus menggelar "Diskusi Buku Favorit Mahasiswa," sebagai upaya mengembangkan dan merawat budaya literasi di lingkungan perguruan tinggi.

Acara ini dihadiri oleh Ketua STKIP PNWS, Bapak Prof. H. Iwan Jazadi, S.Pd., M.Ed., Ph.D., Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Irfan Hamonangan Tarihoran, S.S., M.Hum., Bapak Al Ikhsan, S.Pd., M.Pd., dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan para ketua organisasi mahasiswa, serta seluruh mahasiswa Kampus Hijau.
Melalui forum ini, mahasiswa tidak hanya didorong untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan akademik akan tetapi juga sebagai upaya untuk menempatkan membaca sebagai sumber gizi intelektual.
Ketua The Green Campus dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terlaksananya diskusi perdana ini, serta menyatakan dukungan kuat untuk memperkuat budaya membaca di kampus.
Diskusi kali ini menghadirkan tiga mahasiswa sebagai penyaji:
- Khofifah Indar PDF, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris semester VI, membedah sebuah novel berjudul "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" karya Tere Liye. Ia menyampaikan pesan mendalam tentang keikhlasan menerima takdir, pengendalian diri, dan rasa syukur.
- Musmuliyadi, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris semester VI, mengulas buku yang berjudul "Antara Fakta dan Rekayasa" karya A. Pambudi yang mengangkat analisis kritis terhadap peristiwa G30S 1965.
- Hani Fitriani, mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika semester IV, membahas buku dengan judul "Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid" karya Prof. Dr. Taufik Abdullah. Ia mengajak peserta memahami perjalanan hidup pendiri Nahdlatul Wathan (NW) serta perkembangan pesat organisasi ini dalam ranah dakwah dan pendidikan nasional.
Antusiasme peserta kian terasa saat sesi tanya jawab dibuka, memicu diskusi yang dinamis dan penuh semangat. Acara kemudian ditutup dengan doa, mengukuhkan harapan bahwa forum seperti ini akan terus berkembang, menjadi oase intelektual di tengah rutinitas akademik.
The Green Campus optimis, diskusi ini akan menjadi tradisi baru dalam menghidupkan, menguatkan, dan menyuburkan budaya membaca di STKIP Paracendekia NW Sumbawa.
Jurnalis UKM M&J STKIP PNWS