Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., hadir langsung pada kesempatan itu bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB, Hj. Lale Priyatni.
Ketua Dekranasda NTB, Sinta M. Iqbal, menyampaikan bahwa desain-desain yang ditampilkan para desainer lokal NTB di IFW 2025 terbilang unik karena belum pernah dipamerkan sebelumnya.
“Sudah waktunya kita menampilkan banyak harta karun-harta karun kraf kita yang ada di seantero Provinsi NTB. Hari ini kita memperkenalkan Muna Pa’a ke kancah nasional dan internasional,” ujar Sinta.
Ia menambahkan, pada hari terakhir rangkaian IFW 2025, dirinya banyak berdiskusi dengan para pemerhati fashion dan mendapat berbagai masukan terkait peningkatan kualitas kerajinan NTB agar semakin dikenal secara nasional maupun internasional.
“Banyak PR yang harus kita lakukan. Banyak hal yang harus kita kerjakan. Tapi kita harus yakin bahwa suatu saat dan dalam waktu dekat kraf atau kriya NTB akan semakin menasional dan menginternasional,” harapnya.
Hadir pula istri Wakil Menteri Luar Negeri RI, Nurindah Sari Nasir, yang mengapresiasi koleksi Muna Pa’a dengan menyebutkan bahwa warna-warna yang ditampilkan selaras dengan tren saat ini. Senada dengan Nurindah, istri Duta Besar RI untuk Republik Cile, Fanny Buana, juga mengungkapkan kekagumannya pada tonal warna yang dihadirkan para desainer NTB.
Pada kesempatan itu, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, beserta istri, Himmatul Aliyah, turut hadir secara khusus untuk menyaksikan koleksi Marvelous Muna Pa’a dari Dompu, NTB.
Sebagai informasi, Muna Pa’a telah diakui dan terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2023. Tenun ini merupakan kain gedogan khas dengan motif kotak-kotak tiga dimensi menyerupai anyaman gedek. Pada masa lampau, kain ini diperuntukkan khusus bagi para raja dan bangsawan di Dompu. LIPUTAN NTB - Joni Irawan
